Seekor ular besar muncul dari sebuah celah lantai rumah milik seorang warga.
Tak hanya ular jumbo, namun seekor kelabang besar melilit tubuh ular.
Ukuran tubuh dua hewan berbisa dan beracun ini cukup besar dibandingkan ular
dan kelabang pada umumnya.
Penampakan ular yang dililit kelabang ini diunggah oleh akun @kini.trending.my
di Instagram. Kedua hewan berbisa itu tengah bertarung dan saling menyerang.
Terlihat dengan jelas, meskipun tubuh kelabang jauh lebih kecil dibandingkan
sang ular, tetapi ia tak gentar untuk menyerang ular besar dalam video.
"Berani betul orang yg rakam tu. Kalau saya di tempat orang yg merakam tu,
jgn kata nak rakam.. tengok je terus menjerit tak tentu arah dibuatnya.
Meremang (merinding) tengok wei..," ungkap @enidfairy yang keheranan melihat
sang perekam video masih sanggup mengabadikan momen menegangkan itu.
Rupanya Kelabang itu bahkan dengan berani melingkarkan tubuhnya ke tubuh
ular dengan begitu erat sambil mnusukkan sengatnya yang berbisa
(beracun) atau disebut sebagai "forcipules”.
"Tak, sekarang ini mana satu nak patuk dulu. Ular pun bahaya, lipan pun
bahaya," ujar @mohamadbadiuzzaman yang menilai kalau kedua hewan dalam video
itu sama bahanyanya karena sama-sama memiliki racun atau bisa yang bisa
disuntukkan ke dalam tubuh mangsanya.
"Yg kecik pon susah nak mati ini kan pula besau," balas @caddd_72 yang
khawatir akan keselamatan pemilik rumah mengingat kedua hewan itu cukup
sulit dibunuh baik saat masih kecil ataupun saat sudah sebesar itu.
Kalau diperhatikan dalam video terlihat kalau ular itu berusaha untuk kabur
dari sergapan kelabang. Dari posisinya saja sudah jelas kalau bagian tubuh
ular yang dibelit oleh kelabang adalah ekornya. Dan ular pun tidak
memberikan serangan berarti kepada kelabang.
Lalu, dengan tenaga yang lebih besar akhirnya ular itu bisa lepas dari
cengkeraman kelabang. Alhasil kelabang pun hanya bisa mengikhlaskan ular itu
untuk pergi dan tak jadi bertarung.
Kelabang memang mampu memburu mangsa yang ukuran tubuhnya 15 kali lebih
besar berkat bisa atau racun yang dimilikinya. Racun itulah yang dilaporkan
dapat memicu kejang pada mangsa atau korbannya. Racun kelabang itu juga
disebut-sebut mampu menimbulkan gangguan pada sistem pernapasan dan saraf
korbannya. Hal itu juga bisa membuat menghentikan aliran darah dan dapat
menyebabkan gagal jantung.
Setelah diamati lebih detail, ternyata kelabang itu berjenis Scolopendra
davidoff, seekor spesies kelabang besar yang agresif dan biasa ditemukan di
kawasan Asia Tenggara.