Skip to main content
Full Senyum, Ekspresi Wajah Indra Bekti Disebut Isyaratkan Tekanan Batin Pasca Digugat Cerai

Full Senyum, Ekspresi Wajah Indra Bekti Disebut Isyaratkan Tekanan Batin Pasca Digugat Cerai

Indra Bekti tampak bersikap bijak usai digugat cerai oleh Aldila Jelita. 12 tahun nikah, Indra justru tampak pamer full senyum dan mengungkap semua baik-baik saja.

"Baik-baik aja kok semuanya. Nanti kita cerita ha ha ha," kata Indra. "Nanti selanjutnya dikabarkan kembali. Mohon doanya. Aku istirahat dulu ya.Terima kasih."

Namun meski full senyum, Indra juga sekilas terlihat pamer tatapan berkaca-kaca bak sedih. Ia juga tak banyak menjawab saat dicecar wartawan soal kabar pisah rumah dengan Dila sejak seminggu lalu.

Terkait kondisi Indra tersebut, pakar pembaca garis tangan dan guratan wajah Madhiro Eiji. Menurut Madhiro, ada isyarat kesedihan dan tekanan batin yang diperlihatkan Indra.

"Ini kecenderungan dari guratan matanya menandakan kesedihan," kata Madhiro pada "Intens Investigasi". "Dan beberapa lekukan itu menandakan kekurangan tidur, karena beban pikiran. Dan pastinya meski beliau senyum, tekanan batin dalam beliau sama besar.

Disisi lain, Aldila juga agaknya merasakan kegundahan serupa. Sebelum kabar gugat cerai terkuak, Aldila alias Dila sempat curhat trauma soal sikap Bekti yang jadi pemarah dan melakukan hal diluar kebiasaan.

"Sampai anak-anak trauma. Pokoknya dalam seminggu itu aku merasa ada emosi dia lebih tinggi. Suatu saat dia nanya soal ponsel marah sama anak-anak. Aku nanya kenapa kamu jadi harus marah ke anak-anak," kata Dila. "Terus aku ke kamar anak-anak aku tutup pintunya karena ada yang nangis biar tenang dulu anaknya, terus dia mukul (pintu) dan dia marah-marah. Gak pernah-pernah dia mukul pintu. Aku bilang (ke Indra), 'Yang sabar'."

Halaman Selanjutnya

Sementara itu, Indy Barends bestie Indra juga disorot soal sejumlah curhatan di sosial media. Janggal, Indy membahas harapan agar tak ada pihak yang memanfaatkan situasi.

Selain itu, Indy seolah menyindir provokator yang tak bertanggung jawab. Ia mengungkap harapan agar semua orang belajar dewasa dan bertanggung jawab.

"Biasanya, orang yang melakukan kejahatan tidak akan bisa tenang apalagi tidur karena dikejar rasa bersalah," demikian kutipan yang diunggah Indy. "Namun kenyataannya berbeda, ada provokator yang bisa tersenyum setelah berhasil mengadu domba kelompok masyarakat sehingga terjadi kerusuhan. Ada orang yang menjelekkan orang lain (meroasting) tetapi dapat tidur nyenyak, ada yang mengganggu rumah tangga orang lain masih bisa memamerkan keceriaan di sosial media (pansos). Berlaku seolah tidak ada apa-apa setelah menimbulkan masalah bagi orang lain merupakan sikap yang tidak terpuji dan tidak bertanggung jawab. Sikap bertanggung jawab adalah salah satu ukuran kedewasaan dan kehormatan seseorang."

Halaman Awal