Skip to main content
TERKUAK Ferry Irawan Sudah Pernah KDRT Sebelum Menikahi Venna Melinda, Ahli Beberkan Alasan Pria Lakukan Kekerasan dalam Rumah Tangga

TERKUAK Ferry Irawan Sudah Pernah KDRT Sebelum Menikahi Venna Melinda, Ahli Beberkan Alasan Pria Lakukan Kekerasan dalam Rumah Tangga

Ibunda Verrell Bramasta, Venna Melinda mendadak melaporkan suaminya, Ferry Irawan ke polisi.

Venna Melinda melaporkan Ferry Irawan ke SPKT Mapolres Kediri Kota atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pada Minggu (8/1/2023).

"Iya laporan KDRT. Hari Minggu (dilaporkan ke Polres Kediri) selang sehari langsung dilimpahkan ke kami. (Venna) Lagi diperiksa, iya hari ini. Kalau Ferry belum, hanya Venna yang saya periksa," kata kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Hendra Eko Triyulianto seperti diberitakan Grid.ID sebelumnya.

Adapun dugaan KDRT terjadi pada pada Minggu (8/1/2023).

"Hari Minggu pagi di Hotel di Kediri Kota," tutur Hendra.

Atas kejadian tersebut, banyak orang kembali menyoroti masa lalu Ferry Irawan.

Sebelum menikah dan bercerai dengan Anggia Novia pada 2021, ternyata Ferry pernah menikah dengan seorang wanita bernama Novi Shintawati.

Saat itu, Novi juga pernah melaporkan Ferry atas tindak KDRT.

Ferry pun pernah diancam hukuman penjara 5 tahun dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tahun 2010.

Dalam persidangan yang digelar Mei 2010, pihak orangtua Ferry memberikan kesaksian tentang keributan antara Ferry dan Novi sejak tahun pertama pernikahan dan sudah seringkali terjadi.

Kemudian, sikap kasar Ferry Irawan juga sempat diungkap oleh Anggia Novia, istri kedua Ferry yang bercerai pada tahun 2021.

"Selain dia juga agak kasar, kalau misalkan dia marah itu dulu-dulu sering banting pintu, terus ditonjokin," tutur Anggia Novita, dikutip dari kanal YouTube MAIA ALELDUL TV.

Halaman Selanjutnya

Berbicara mengenai KDRT yang dilakukan pria, ada beberapa alasan yang bisa mendasarinya.

Pria yang melakukan domestic violence sering dikatakan tumbuh dalam keluarga dengan ayah yang juga melakukan kekerasan terhadap istri dan anak-anaknya.

Kendati demikian, hal ini sebenarnya tak bisa dijadikan pembenaran.

Sebab kebanyakan pelaku KDRT juga tidak memiliki latar belakang tersebut.

Beberapa dari mereka berasal dari keluarga yang berkekurangan, dan beberapa yang lain mengalami ketergantungan alkohol.

Laman Better Health Channel via Kompas.com menjelaskan alasan pria melakukan KDRT. Berikut penjelasan para ahli:

- Meyakini bahwa mereka memiliki hak untuk berperilaku dengan cara apa pun yang mereka pilih, apalagi ketika berada di rumahnya.

- Meyakini bahwa pria sejati harus tangguh, kuat, dan menjadi kepala rumah tangga. Oleh karena itu, mereka juga meyakini harus mengambil semua keputusan, termasuk berapa jumlah uang yang boleh dibelanjakan.

- Percaya bahwa pria berhak menuntut hubungan seks dari pasangannya.

- Mereka tidak bertanggung jawab atas perbuatannya, serta menganggap bahwa istri atau lingkungan yang sudah memprovokasi.

- Membuat banyak alasan tentang kekerasan yang dilakukan, seperti menyalahkan alkohol atau stres karena pekerjaan.

- Mengaku kehilangan kontrol ketika sedang marah pada keluarganya, tapi mampu mengontrol kemarahannya ketika berada di antara orang lain.

- Mereka juga cenderung tidak menggunakan kekerasan dalam situasi lain, misalnya ketika sedang bersama teman-teman, atasan, hingga rekan kerjanya.

- Menyalahkan orang lain bila terjadi pembenaran atau penyangkalan kekerasan yang dilakukan.

Ketika hal ini terjadi, yang ada bukanlah cinta antara pasangan, tapi konsep bahwa perempuan adalah makhluk yang lebih rendah.

Menurut mereka, perempuan menjadi obyek yang harus dimiliki dan dikuasai.

Halaman Awal