Skip to main content
AWALNYA Biduran, Gadis Berubah Seperti Nenek-nenek, Wajah Keriput, Padahal Usia 28, Dituduh Editan

AWALNYA Biduran, Gadis Berubah Seperti Nenek-nenek, Wajah Keriput, Padahal Usia 28, Dituduh Editan

Banyak orang tentu ingin terlihat awet muda, namun apa jadinya kalau wajah malah tampak tua sebelum usianya?

Itulah kondisi yang dialami seorang gadis muda asal Bogor bernama Puspa Sari. Ia menderita penyakit langka yang membuat wajahnya kendor dan keriput padahal usianya baru 28 tahun.

Puspa Sari lantas beber kronologi, seperti apa?

Sekilas tampak biasa saja, orang pasti mengira wanita ini adalah nenek-nenek yang asyik TikTok-an.

Nyatanya, di balik wajah nenek-nenek yang asyik TikTok-an ini tersimpan kisah pilu.

Dalam video yang diunggah akun TikTok @puspaa126, tampak seorang wanita berhijab sedang bernyanyi.

Wanita tersebut menyanyikan ulang lagu berjudul Berhak Bahagia milik Aurel Hermansyah.

Suaranya terdengar lembut seperti anak muda.

Suara lembutnya ini seolah kurang sesuai dengan wajahnya yang seperti nenek-nenek.

Banyak yang penasaran, wanita bernama Puspa Sari ini membeberkan fakta yang sebenarnya.

Bukan nenek lanjut usia, Puspa Sari ternyata gadis muda yang baru berusia 28 tahun.

Ia mengidap penyakit langka yang membuat wajahnya lebih tua dari usianya.

"Sering dikira nenek-nenek gara-gara penyakit langka yang aku derita..umur 28, lahir 20 July 1994," tulis Puspa Sari di bio akun TikTok @puspaa126.

Kulit wajah yang berkerut dan kendur inilah yang membuat wajah Puspa Sari terlihat seperti nenek-nenek.

Netizen pun banyak yang penasaran dengan apa yang dialami Puspa Sari.

Dalam video di akun TikTok-nya, gadis berusia 28 tahun ini pun menceritakan awal mula mengidap penyakit langka.

Penyakit langka yang diidap Puspa Sari berawal dari biduran yang pernah dideritanya di usia 10 tahun.

Halaman Selanjutnya

"Karena masih banyak yang nanya. Di sini aku mau cerita dulu biduran. Tapi kata dokter penyebabnya belum diketahui. Dulu waktu kecil belum ada, aku biduran sekitar usia 10 tahun," ujar Puspa Sari.

Mengidap penyakit langka, Puspa Sari tidak membeberkan nama penyakitnya.

Namun ia menegaskan kalau penyakit tersebut tidak diidapnya dari lahir.

"Jadi wajah aku asli, karena aku memiliki penyakit langka yang menyebabkan wajah aku seperti ini. Umur aku masih 28 tahun. Ini bukan dari lahir ya," lanjutnya.

Tonton videonya 

@puspaa126

stiap mnusia punya takdir yg brbeda..dan stiap takdir itu adlh yg trbaik😊😊

♬ Dino Song - Mr. Popolo

Gadis asal Bogor ini sudah 18 tahun mengidap penyakit langka tersebut.

Sempat down karena di-bully, ia pun berusaha menyemangati diri sendiri.

"Jangan ajarin aku bagaimana caranya bersabar dan nyemangatin diri. Karena kurang lebih 18 tahun aku sudah bersabar dan nyemangatin diri aku sendiri dengan kondisi penyakit langka yang aku derita. 18 tahun itu bukan waktu yang singkat kan?" kata Puspa Sari.

Puspa Sari yang kerap mengunggah video di TikTok ini juga mencuri perhatian dengan suaranya.

Suaranya begitu lembut dan bertalenta.

Puspa Sari pun memamerkan keahliannya dalam men-dubbing suara karakter hingga menuai banyak pujian.

Suara lembut bak remaja tapi wajah seperti nenek-nenek, banyak yang menuduh Puspa Sari memakai filter hingga editan.

Untuk membuktikan tuduhan tersebut salah, gadis kelahiran Sigantang, Bogor, ini menyodorkan bukti berupa foto ijazah hingga KTP.

Sudah cukup lama mengidap penyakit langka yang membuat wajahnya seperti nenek-nenek, Puspa Sari mulai bisa berdamai dengan diri sendiri.

Ia memotivasi orang lain agar percaya diri dan tidak insecure dengan penampilan masing-masing.

Tonton videonya 

@puspaa126 Balas @duatiganovember ♬ Sisa Rasa - Mahalini

Dibully 'Anak Monyet' Wajah Remaja Ini Dipenuhi Bulu, Ternyata Idap Sindrom Langka Ini

Seorang remaja mengalami kondisi tak biasa.

Wajah remaja ini dipenuhi bulu, tak ayal ia pun dibully karena kondisinya itu.

Bagaimana kisah remaja yang wajahnya dipenuhi bulu ini?

Remaja laki-laki dengan kondisi medis langka yang dikenal sebagai "sindrom manusia serigala" ini mengungkap pengalamannya dibully teman sebaya.

Remaja berusia 17 tahun itu lahir dengan kondisi kulit aneh.

Remaja itu bernama Lalit, ia menceritakan pengalamannya dan perlakuan yang biasa dia terima dari teman sekolahnya karena kondisi yang dialaminya.

Dilansir dari Tribun Style, remaja laki-laki dari Madhya Pradesh, India ini mengungkapkan bahwa teman-teman sekelasnya menggoda dan memanggilnya "anak monyet" karena kondisi ini.

Dia menambahkan bahwa teman sekolahnya takut dia akan menggigit mereka.

Anak-anak akan melemparkan batu ke arahnya sambil berteriak "monyet monyet", atau menyebutnya sebagai hantu atau makhluk legendaris lainnya, kata Lalit.

Lalit berasal dari keluarga sederhana dengan ayah yang bekerja sebagai petani.

Dia saat ini duduk di kelas 12 dan membantu ayahnya di ladang.

"Saya memiliki rambut ini sepanjang hidup saya,

orang tua saya mengatakan bahwa dokter mencukur saya saat lahir tetapi saya tidak benar-benar menyadari ada yang berbeda pada saya sampai saya berusia sekitar enam atau tujuh tahun," kata Lalit seperti dikutip Tribun Style dari Daily Star.

"Saat itulah saya pertama kali memperhatikan bahwa rambut tumbuh di seluruh tubuh saya tidak seperti orang lain yang saya kenal," tambahnya.

Lalit dan keluarganya awalnya sulit menerima penyakitnya karena belum ada obatnya.

Ketika dokter memperhatikan bahwa dia memiliki rambut abnormal yang tumbuh di setiap bagian tubuhnya pada usia enam tahun, mereka mendiagnosisnya dengan hipertrikosis.

Sejak Abad Pertengahan, diperkirakan hanya 50 orang yang pernah menderita penyakit ini karena sangat jarang.

Meski kesulitan, Lalit kini menikmati hidupnya dan berharap bisa menghidupi keluarganya dengan menjadi YouTuber di masa depan.

"Saya perlahan menyadari bahwa saya memiliki rambut di sekujur tubuh saya dan saya berbeda dari manusia biasa dalam sisi yang baik, saya unik.

Perlahan semua orang di keluarga saya mulai merasa normal tentang hal itu dan teman-teman saya juga banyak menyemangati saya," kata Lalit.

Melansir dari laman Kompas.com, Hipertrikosis alias sindrom serigala biasanya berkaitan dengan kondisi genetik sangat langka, di mana pertumbuhan rambut yang berlebihan dimulai pada masa bayi dan berlanjut hingga dewasa.

Menurut laporan di jurnal JAMA Dermatology, hanya sekitar 50 kasus hipertrikosis jenis ini yang pernah didokumentasikan.

Namun, tidak seperti orang dengan hipertrikosis genetik, bayi yang terkena obat yang diberi label salah tidak selalu berbulu - rambut yang berlebih akan mulai rontok setelah beberapa bulan.

Tetap saja, ini merupakan cobaan berat bagi para orang tua, yang menghabiskan berminggu-minggu membawa anak-anak mereka ke spesialis, dan untuk anak-anak yang lebih besar yang diejek di sekolah karena penampilan mereka yang tidak biasa, The Telegraph melaporkan.

Selain itu, setidaknya satu anak dikabarkan mengembangkan kerusakan hati sebagai akibat dari percampuran obat tersebut.

Empat keluarga sekarang bersiap untuk meluncurkan gugatan terhadap FarmaQuimica Sur, perusahaan yang melatarbelakangi kesalahan fatal ini.

Halaman Awal