Skip to main content
BERJIWA Muda, Nenek 62 Tahun Lincah Main Sepatu Roda, Sempat Unjuk Kebolehan Berputar

BERJIWA Muda, Nenek 62 Tahun Lincah Main Sepatu Roda, Sempat Unjuk Kebolehan Berputar

Berjiwa muda, itulah ungkapan yang pas untuk menggambarkan nenek lincah ini.

Meski sudah berusia 62 tahun, namun ia tetap aktif main sepatu roda.

Video aksi nenek tersebut viral di sosial media.

Awalnya, video tersebut dibagikan pembawa acara TV Alhijrah, Hanan Abdul Rahman, di TikTok.

Video tersebut langsung mencuri perhatian banyak orang.

Netizen terkesima melihat kelincahan ibunya bermain sepatu roda.

"Ketika ibumu yang berusia 62 tahun lebih baik dalam bermain sepatu roda daripada kamu.

Kamu juga tidak terlalu pintar. Ya Tuhan!" ujar sang presenter.

Halaman Selanjutnya

Bahkan, melalui video berdurasi satu menit tersebut, sang ibu sempat menunjukkan kebolehannya.

Ia menunjukkan skillnya dalam bermain sepatu roda.

Selain kepiawaian yang diperlihatkan, penampilan ibundanya yang berhijab juga mencuri perhatian netizen.

Di kolom komentar, mereka menyoroti meski ibunda berhijab, bukan berarti itu jadi halangan untuk melakukan aktivitas apapun.

@hananrahman86 Aku tercabar 😩 #fyp #ForYourPage #shouldbeme #TrendingMalaysia #MalaysiaTiktok ♬ SWIPE - ALYPH

PRIA Pacari Nenek 58 Tahun, Bersiap Naik Pelaminan, Tak Peduli Hubungan Ditentang Orangtua

Kisah cinta pasangan beda usia memang selalu menarik untuk disimak.

Seperti halnya kisah cinta pria bernama Tran Gia Van dan pacarnya, Bang Hong Quynh ini.

Dilansir dari Eva.vn Minggu (6/11/2022), Van adalah anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga miskin di pedesaan China.

Tahun ini dia berusia 37 tahun.

Dia memiliki kepribadian yang pemalu, maka dari itu dia masih lajang.

Dia juga tak memiliki pekerjaan tetap, yang membuat ibunya makin sedih.

Suatu hari Van pergi bekerja di sebuah pusat perbelanjaan.

Di sana dia menemukan cinta dalam hidupnya.

Wanita itu adalah Quynh yang berusia 58 tahun.

Quynh merupakan seorang janda dan saat ini membesarkan putrinya sendirian.

Keduanya kerap saling membantu dan berakhir jatuh cinta.

Meski jarak usia mereka cukup jauh, hal itu tak jadi halangan bagi mereka.

Mereka tetap memamerkan kemesraan di depan banyak orang.

Awalnya Quynh berniat putus karena takut tak direstui keluarga Van.

"Saya mendengar bahwa ibunya 3 tahun lebih muda dari saya.

Saya tidak yakin dia dapat mengatasi hambatan keluarga untuk datang kepada saya," kata Quynh.

Van kemudian memberitahu orangtuanya.

Dia berniat membawa pacarnya ke rumah untuk dikenalkan kepada orangtuanya.

Orangtuanya sangat antusias mengetahui putra mereka akhirnya memiliki pacar.

Namun, mereka syok begitu tahu pacar Van jauh lebih tua darinya.

Ibu Van dengan tegas menentang hubungan mereka.

"Dia tiga tahun lebih tua dariku. Haruskah aku memanggilnya 'kakak'?

Jika kamu menikahinya, bagaimana kamu akan hidup di masa depan?

Bagaimana menurutmu mencintai orang tua seperti itu?" ujar ibu Van.

Tak peduli apa kata ibunya, Van tetap bersikeras akan menikahi Quynh.

Ibu Van pun meminta Quynh untuk meninggalkan putranya.

Setelah pertemuan itu, Quynh kembali mengunjungi rumah orangtua pacarnya.

Dia memberikan hadiah kepada mereka.

Namun, mereka mengusirnya.

Hingga akhirnya dia mengumumkan bahwa dirinya hamil anak Van melalui IVF.

Orangtua Van yang awalnya tak menyetujui hubungan mereka pun tak tega dengan calon cucu mereka.

Mereka juga tak tega melihat Quynh yang kerja banting tulang padahal sedang hamil anak Van.

Orangtua Van lantas menginterogasi putranya untuk mencari tahu kebenarannya.

Ternayta Quynh tak hamil.

Dia berbohong agar mendapat restu orangtua Van.

Melihat Van yang sangat keras kepala, orangtuanya akhirnya luluh.

Mereka pun merestui Van menikah dengan Quynh.


Halaman Awal