Skip to main content
Viral Bocah 11 Tahun Tak Mau Kerjakan PR, Alasannya karena Alergi dengan Bau Buku, Tutupi Hidung

Viral Bocah 11 Tahun Tak Mau Kerjakan PR, Alasannya karena Alergi dengan Bau Buku, Tutupi Hidung

Viral di media sosial, seorang bocah yang masih duduk di sekolah dasar tak mau mengerjakan pekerjaan rumah atau PR.

Bocah berusia 11 tahun itu mengaku memiliki alergi terhadap bau buku.

Bahkan ia menutupi hidungnya saat berhadapan dengan buku pelajarannya.

Dilansir dari OhBulan, Selasa (19/9/2022), seorang siswa laki-laki berusia 11 tahun menjadi viral di media sosial Tiongkok.

Ia tak mau mengerjakan tugas sekolah dengan alasan bahwa dia alergi terhadap bau buku.

Namun pernyataannya itu hanya akal-akalannya untuk tidak mengerjakan PR.

South China Morning Post melaporkan, bocah tersebut merupakan pelajar tahun lima sebuah sekolah di wilayah Jiangsu, China.

Dalam video yang diunggah oleh kantor berita lokal, Xibu Juece, anak tersebut terlihat menangis.

Halaman Selanjutnya

Dan ia mengatakan, tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Terlihat ia harus mengerjakan pekerjaan rumahnya sambil menempelkan tisu ke hidungnya.

Diduga mengalami reaksi alergi yang membuatnya merasa tidak enak badan.

Dalam rekaman itu, ibunya bertanya mengapa dia tidak mau mengerjakan tugas sekolahnya.

Bocah tersebut lalu menjawab bahwa dia alergi dengan bau buku.

"Saya alergi dengan bau buku," katanya.

Kemudian, ibunya bertanya apakah dia ingin pergi ke rumah sakit untuk berobat.

Tetapi bocah tersebut tidak mau.

Hal itu menyebabkan ibunya 'marah'.

Unggahannya viral di internet hingga menarik perhatian netizen.

Beberapa di antaranya bercanda, anak tersebut memiliki bakat akting.

Mmungkin bisa menjadi aktor di masa depan.

Sebagai catatan, bocah di China menghabiskan rata-rata 2,82 jam per hari hanya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah.

Data tersebut 3,7 kali lebih tinggi dari Jepang.

Dan juga 4,8 kali lebih tinggi dari siswa di Korea Selatan.

DIKENAL Cerdas, Bocah 9 Tahun Ditunjuk Jadi Guru, Ajari Teman-teman Sekelas, Banjir Pujian

Kisah inspiratif seorang anak SD kelas 3 ditunjuk menjadi guru.

Kecerdasannya yang luar biasa membuatnya dipercaya menjadi guru bagi teman-temannya.

Mengutip dari Saostar Sabtu (17/9/2022), anak tersebut bernama Yan Hongsen yang tinggal di kota Shaoxing provinsi Zhejiang, China.

Yan Hongsen dijuluki 'anak roket'.

Yan Hongsen ditunjuk untuk mengajar teman-teman sekelasnya tentang ilmu luar angkasa pada upacara pembukaan tahun ajaran baru.

"Di tahun ajaran baru, saya ingin lebih banyak mengajar kelas astronomi untuk teman-teman sekelas saya, serta belajar banyak pengetahuan baru," kata Yan.

Yan memiliki minat pada bidang astronomi sejak usia 4 tahun.

Pada bulan Juli tahun ini, bocah itu tiba-tiba menjadi viral.

Hal itu lantaran ayahnya memposting video putranya yang marah menunjukkan kesalahannya dalam sebuah film dokumenter pendidikan yang ditampilkan di planetarium di kota Jalan Lhasa di Daerah Otonomi Tibet.

Dalam video tersebut, Yan menunjukkan bahwa roket Long March 3 telah disalahartikan sebagai Long March 5.

Setelah video tersebut dibagikan oleh ayahnya di jejaring sosial, Yan berbagi bahwa dia semakin bertekad untuk mewujudkan mimpinya membangun roket.

Yan mengaku telah mengunjungi 22 planetarium dan museum sains di seluruh China.

Yan juga telah membuat model roket sendiri dan mengajar kelas online untuk orang-orang yang memiliki minat sama.

Di akun Douyin yang digunakan sang ayah untuk membagikan video, 'anak roket' itu memiliki lebih dari 214.000 pengikut.

Lao Chunyan, guru Yan, berterima kasih kepada siswa tersebut.

Berkat dia, teman-teman sekelasnya lebih terbuka untuk berbagi minat pribadi mereka, serta kegiatan favorit mereka setelah sekolah.

"Sebagai teman pada usia yang sama, mereka kemungkinan besar akan saling mempengaruhi.

Setiap kali dia memiliki pertanyaan, teman sekelasnya ikut bertanya kepada guru," ujar Lao.

Diketahui bahwa Yan tertarik mempelajari roket dan astronomi setelah keluarganya mengunjungi peluncuran satelit Venezuela di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Daerah Otonomi Mongolia Dalam lima tahun lalu.

Orangtua Yan pun menyadari minat putranya tersebut.

Mereka lantas membelikan Yan lebih banyak buku tentang astronomi.

Mereka juga kerap membawa putra mereka ke museum, serta mengubah ruang tamu menjadi observatorium.

Halaman Awal