Skip to main content
Bocah 10 Tahun Rela Berpanas-panasan, Pakai Kostum Pikachu Demi Kumpulkan Uang untuk Beli Kue Ultah

Bocah 10 Tahun Rela Berpanas-panasan, Pakai Kostum Pikachu Demi Kumpulkan Uang untuk Beli Kue Ultah


Viral seorang bocah berusia 10 tahun curi perhatian publik dengan aksinya.

Ia rela mengenakan kostum Pikachu untuk mendapatkan uang.

Bocah tersebut ingin mendapatkan banyak uang untuk membeli kue ulang tahun.

Dilansir dari mStar, Rabu (14/9/2022), jika Anda berkunjung ke Kundasang, Anda mungkin berkesempatan berfoto bersama maskot Pikachu yang mencari nafkah di lokasi wisata tersebut.

Namun siapa sangka, di balik maskot besar berwarna kuning yang terlihat ceria, tersembunyi seorang gadis berusia 10 tahun yang bertekad mencari nafkah untuk keluarganya.

Dikenal sebagai Riska, dia bekerja paruh waktu selama beberapa bulan sebagai maskot di lokasi wisata terkenal di negara bagian Sabah.

Pada pagi hari, Riska sekolah seperti anak-anak sebayanya.

Sepulang dari sekolah, ia terus memakai maskot untuk mencari nafkah hingga malam hari.

Jika keberuntungan berpihak padanya, Riska akan dapat mengumpulkan banyak uang.

Halaman Selanjutnya

Namun siapa pun yang ingin berfoto dengan maskot tersebut hanya perlu membayar seiklasnya saja.

Ibunda Riska, bekerja sebagai pencuci piring di sebuah toko di daerah tersebut.

Menurut Riska, ada tiga sebab dia sanggup menahan panas dan dahaga bekerja beberapa jam sehari sebagai maskot Pikachu.

Pertama, dia ingin mengumpulkan uang untuk membayar biaya sekolah.

Kedua, dia ingin membeli ponsel impiannya.

Dan yang ketiga, dia ingin mengumpulkan uang untuk merayakan ulang tahunnya 20 September mendatang.

Riska merupakan anak bungsu dari enam bersaudara, cerita aktivis kesejahteraan, Adrian Edy, yang datang menjenguknya Kamis lalu.

“Riska berasal dari keluarga miskin.

Ketika saya bertemu Riska, ibunya mengatakan kepada saya bahwa dia tidak mampu membelikan Riska kue ulang tahun.

Karena itu Riska ingin menjadi maskot.

Dia ingin mencari uang untuk membeli hadiah sendiri.

Yang lebih menyedihkan lagi, dia sudah lama ingin membeli ponsel.

Dia juga mengumpulkan uang untuk membayar biaya sekolah.

Karena itulah dia mengambil pekerjaan sebagai maskot di Kundasang, tidak jauh dari tempat kerja ibunya," ujar Edy.

"Sebelum jadi maskot, Riska pernah kerja part-time jual sayur, bantu-bantu kedai di kawasan itu.

Dia memang rajin membantu," lanjutnya.

Meski cuaca di Kundasang cukup dingin, Edy melihat Riska seperti sedang berkutat dengan maskot besar yang terasa panas jika dipakai lama.

Meski menghadapi tantangan dalam mencari nafkah, Edy menggambarkan Riska sebagai anak yang ceria, kuat, dan ramah meski baru pertama kali bertemu dengan orang asing.

“Saat saya bertemu Riska, dia baru saja memakai maskot kurang dari lima menit.

Kemudian ketika dia membuka maskot, Anda bisa melihat dia berkeringat.

Panas sekali memakai maskot itu meskipun cuaca di Kundasang cukup dingin," ungkapnya.

"Riska adalah anak yang kuat hatinya.

Dia pekerja keras dan mandiri.

Walaupun baru bertemu, dia sangat ramah.

Dia cepat 'bergaul' dengan orang-orang," kata Edy lagi.

Kini salah satu impiannya telah tercapai.

Edy berkesempatan membelikan ponsel untuk Riska, sehingga mewujudkan salah satu impiannya.

“Sebenarnya video Riska menjadi maskot sudah viral.

Banyak orang yang tag saya untuk mencari dan membantunya.

Saat saya melakukan misi pertolongan di sana, saya mencari Riska dan memberikannya handphone.

Saat mendapat telepon, dia melompat-lompat sambil berbalik, dia terlihat sangat senang," kata Edy lagi.

Edy pun membagikan video pertemuannya dengan Riska melalui media sosial sehingga memicu emosi warganet.

Bahkan, tak sedikit pula yang meninggalkan kata-kata penghargaan untuk Edy atas upaya mulianya membahagiakan si kecil.

Halaman Awal