Skip to main content
VIRAL Perjuangan Ayah Belikan Motor untuk Anak, 5 Tahun Menabung, Bayar dengan Uang Receh Sekarung

VIRAL Perjuangan Ayah Belikan Motor untuk Anak, 5 Tahun Menabung, Bayar dengan Uang Receh Sekarung

VIRAL Perjuangan Ayah Belikan Motor untuk Anak, 5 Tahun Menabung, Bayar dengan Uang Receh Sekarung

Kisah mengharukan tentang seorang ayah yang begitu menyayangi anaknya.

Di momen kelulusan sang anak, dia memberikan hadiah berupa sepeda motor yang begitu diidam-idamkan.

Di balik hadiah itu, terungkap perjuangan sorang ayah yang menabung selama 5 tahun kumpulkan uang receh.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Kebaikannya sebagai orangtua tak tergantikan oleh apapun.

Seperti halnya yang dilakukan oleh seorang ayah yang viral di sosial media belum lama ini.

Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @fiddtka, tampak seorang ayah dengan kasih sayang dan perjuangan luar biasa sedang berusaha mewujudkan keinginan sang anak.

Ayah ini ternyata sedang berada di dealer motor dan berniat membelikan sang anak sebuah sepeda motor.

Meskipun terlihat biasa, namun perjuangan di baliknya justru sangat luar biasa dan penuh haru.

Halaman Selanjutnya

Pria berpenampilan sederhana itu datang ke dealer sepeda motor sambil membawa tas dan juga karung.

Pada awalnya karyawan di sana mengira jika sang bapak hendak menukarkan uang receh yang ia bawa.

Nyatanya, tas dan karung yang dibawa pria tersebut digunakan untuk membeli sepeda motor secara cash.

Motor tersebut sengaja ia beli untuk anak yang sangat disayanginya.

"Ternyata beliau mau bayar motor yang sudah dipesan sekitar 1 bulan yang lalu sama teman aku untuk anaknya," tulis keterangan dalam video tersebut dikutip oleh Grid.ID pada Sabtu (27/08/2022).

Uang yang ada di dalam karung adalah uang recehan, sedangkan yang ada di dalam tas merupakan uang pecahan Rp2 ribuan.

Usut punya usut ternyata pria ini telah menabung sejak lima tahun lalu.

Ia pertama kali menabung ketika sang anak masuk kuliah hingga akhirnya ia sudah lulus.

Sepeda motor yang dibelinya tersebut akan menjadi hadiah kelulusan bagi si anak.

Perjuangan seorang ayah yang rela menabung selama lima tahun demi membelikan sepeda motor untuk anaknya ini sontak saja menuai banyak reaksi dari netizen.

Apalagi sangat terlihat jelas jika pria tersebut sangat sayang dengan anaknya hingga rela melakukan apa saja demi kebahagiaan sang anak.

"Anaknya pasti bersyukur banget," tulis @cappucinotanpacincau.

"Semoga bapak dan anaknya sehat selalu, motornya bisa jadi berkah. Aamiin," tulis @tanti13_17.

"Buah dari kesabaran dan nggak memaksakan keadaan. Sehat selalu pak, aku jadi banyak belajar dan bersyukur," tulis @sucigustianii.

"Masyaallah, lihatlah begitu besar ayahnya berjuang untuk membahagiakan anaknya, semoga kelak anaknya bisa membanggakan ayahnya. Aamiin," tulis @aninda858.

"Bapak sehat selalu dan lancar rezekinya pak," tulis @penbelipajero.

Lihat video selengkapnya

@fiddtka

♬ Teman Cintaku - Devano Danendra Feat Aisyah Aqilah

Dikira Pengemis, Kakek Berpakaian Lusuh Beli Mobil Cash, Uang Pecahan, Sikap Sales Wanita Dipuji

Viral seorang kakek berpakaian lusuh membeli mobil secara cash dengan uang pecahan.

Penampilannya yang jauh dari kata sederhana membuat kakek tersebut dikira pengemis.

Siapa sangka, sikap sales yang melayani kakek tersebut justru menuai pujian.

Pembeli adalah raja, itulah prinsip yang diterapkan oleh seorang sales di dealer Daihatsu Sragen bernama Dezy Ais (35). 

Warga Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen itu tak pandang bulu melayani pelanggan yang datang di showroom tempatnya bekerja. 

Termasuk melayani kakek Wardji (69) yang datang ke showroom mobil dengan berpakaian lusuh, serta hanya beralaskan sandal jepit.

Kakek Wardji memang pelanggan tidak biasa, karena kebanyakan orang datang ke dealer mobil dengan penampilan yang rapi.

Tak hanya penampilannya yang menjadi sorotan, Kakek Wardji datang ke dealer yang beralamat di Desa Pilangsari, Kecamatan Ngrampal itu membawa sekarung uang untuk membeli mobil. 

Ditemui TribunSolo.com pada Senin (23/8/2022) siang, Ais begitu panggilan akrabnya, menceritakan pengalaman melayani customer yang tidak biasa itu. 

Ia dan karyawan dealer lain memang sempat mengira Wardji adalah seorang pengemis ketika pertama kali datang ke dealer. 

"Mikirnya dikira, maaf, pengemis, sama satpam saya dikasih uang tidak mau, kemudian masuk ke showroom diantar sama satpam untuk tanya-tanya mobil," ujarnya saat ditemui TribunSolo.com, Senin (22/8/2022). 

Satpam dealer pun mengantar dengan ramah Wardji untuk bertemu dengan sales yang jaga, dimana waktu itu kebetulan diterima langsung oleh Ais.

Ais pun menyambut kedatangan Wardji dengan ramah, dan memperlakukan sang Kakek layaknya customer lainnya.

Kemudian, pada Jumat (19/8/2022) Wardji kembali datang ke dealer dengan pakaian yang sama untuk kembali bertanya harga mobil.

Setelah itu, pada Sabtu (20/8/2022) Wardji datang untuk ketiga kalinya dan mengejutkan Ais karena datang membawa sekarung uang.

Hal yang membuatnya kagum, lantaran selama hampir 2 tahun bekerja di Daihatsu baru kali ini ia melayani customer yang biasanya hanya dilihat di tayangan televisi. 

"Terus kemarin jam 07.00 WIB ditelpon sama satpam saya, beliau beneran datang kesini bawa uang dimasukkan ke karung, saya juga kaget," ucapnya. 

"Karena mikirku cuma ada di TV-TV, ternyata aku ngalamin sendiri, dan uang itu benar-benar di karung dan diikat-ikat, jadi ngitungnya satu-satu," tambahnya.

Menurut Ais, memang sudah seharusnya berdasarkan SOP dari perusahaan untuk melayani siapapun yang datang.

Namun, hati nuraninya langsung tergerak untuk memberikan informasi dan pelayanan terbaiknya kepada Wardji.

Ia dengan sabar menjelaskan spesifikasi dan harga mobil, yang mana Wardji berniat untuk membeli mobil dengan rentang harga sekitar Rp 170 juta. 

Akhirnya, mobil yang dipilih Wardji adalah Daihatsu All New Sigra keluaran terbaru dengan harga Rp 180.400.000 dan mendapat diskon sekitar Rp 11.000.000.

Setelah sepakat, kemudian Ais beserta karyawan bahkan kepala cabang ikut menghitung uang-uang receh yang dibawa Wardji. 

Penghitungan dilakukan sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB, sisanya, uang pembelian dibayar dari uang yang ada di tabungan Wardji dan istrinya. 

"Setelah transaksi, mulai menghitung dari jam 07.00 sampai jam 10.00, karena sebagian receh, ada pecahan Rp 2.000, Rp 10.000, paling tinggi Rp 100.000," terangnya. 

"Termasuk kepala cabang ikut menghitung, mintanya sekitar Rp 170 juta, milihnya tipe paling tinggi, dan matic," tambahnya. 

Penghitungan uang sekarung itu, dilakukan di lantai karena Wardji dengan sang istri enggan duduk di kursi yang telah disediakan. 

Ais pun juga ikut di lantai tanpa alas apapun untuk membantu menghitung, meski menjadi pusat perhatian customer yang datang. 

"Konsumen juga pada ngelihatin semua, karena disuruh duduk diatas, beliaunya tidak mau, akhirnya klesotan sampai jam 10.00, jam 11.00," ujar Ais. 

"Ibunya juga bilang, jenengan nggak gilo (anda tidak jijik) melayani saya mbak? Ya saya siapapun yang datang, ya saya layani dengan baik," katanya menambahkan. 

Ais pun juga kagum dengan sosok Wardji, karena tidak menawar harga seperti yang dilakukan kebanyakan orang. 

"Tapi, beliau tidak hitungan atau bagaimana, orang kan pasti nego, rada rewel, tapi dia tidak rewel, berapapun harganya dibeli," jelasnya. 

"Tapi kita harus SOP, kita memang terbuka semua masalah harga, masalah diskon kita terbuka, beliau tidak nawar," pungkasnya. 

Viral di Media Sosial Gegara Bawa Uang Sekarung untuk Beli Mobil 

Viral di media sosial, ada seorang kakek dengan penampilan lusuh, membeli mobil dengan membawa uang sekarung.

Informasi tersebut pertama kali diketahui setelah Sales dealer mobil tersebut, Dezy Ais mengunggah di media sosial. 

Ditemui di kantornya, Ais begitu panggilan akrabnya menceritakan awalnya ia dan karyawan diler lainnya mengira kakek tersebut adalah seorang pengemis. 

"Kami kira, maaf, pengemis, sama satpam saya dikasih uang tidak mau, kemudian masuk ke showroom diantar sama satpam dan tanya-tanya harga mobil," katanya kepada wartawan, Senin (22/8/2022). 

Bukan tanpa alasan, Ais mengira jika kakek yang diketahui bernama Wardji (59) tersebut seorang pengemis.

Hal itu dikarenakan, Wardji datang ke diler dengan pakaian yang sedikit lusuh dan memakai baju yang sama.

Meski begitu, sesuai dengan standar perusahaannya, Ais tetap melayani Wardji dengan senang hati. 

Kakek tersebut diketahui dua kali pergi ke dealer dan memutuskan untuk membeli mobil di kunjungannya yang ketiga pada Sabtu (22/8/2022).

Betapa terkejutnya Ais, Kakek Wardji membeli mobil dengan membawa uang sekarung pada Sabtu pagi sekitar pukul 07.00 WIB. 

"Kemarin jam 07.00 WIB saya ditelfon satpam saya, datang kesini beneran bawa uang dimasukkan ke karung, hitung uang dilakukan disini," terangnya. 

Proses penghitungan uang kurang lebih senilai Rp 5 juta dengan uang pecahan Rp 2.000 hingga Rp 100.000, tersebut dilakukan sejak pukul 07.00 hingga pukul 10.00 WIB, bahkan kepala cabang ikut membantu menghitung. 

Wardji membeli mobil Daihatsu All New Sigra keluaran terbaru dengan harga sekitar Rp 180.400.000.

"Tapi tidak semua bayarnya pakai uang itu (sekarung), kita juga dibayar diambil dari tabungannya," katanya. 

"Ketika transaksi dia juga tidak hitungan, biasanya pembeli nego atau gimana, beliau tidak, kita juga kasih diskon sekitar Rp 11 juta," imbuhnya.

Ketika ke diler, Wardji diketahui datang dengan berjalan kaki dari rumahnya, yang ada di Kampung Bangunsari, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan/Kabupaten Sragen. 

Dengan begitu, Wardji menempuh jarak sekitar 5 kilometer atau berjalan lebih dari 1 jam.

Ditemui di rumahnya, Wardji mengatakan uang dalam karungnya itu ia kumpulkan selama kurang lebih dua tahun. 

"Uang ketika nyari rosok, ada yang ngasih, uang pemberian dikumpulkan, selama kurang lebih 2 tahun," ujarnya saat ditemui wartawan, Senin (22/8/2022). 

Selebihnya, menurut Wardji uang untuk membeli mobil merupakan uang warisan dari keluarga sang istri, Asih, yang kemudian diputuskan untuk dibelikan mobil.

"Daripada nanti uang hilang, mending untuk beli mobil," singkatnya. 

Wardji diketahui berasal dari Brebes, dan tinggal di Kartasura, Sukoharjo. 

Ia baru tinggal di Sragen selama kurang lebih 6 bulan untuk merawat kakak istrinya yang sedang sakit. 

Meski memutuskan untuk membeli mobil, Wardji mengaku belum bisa menyetir.

"Tidak bisa nyopir, nanti pakai jasa sopir saja," singkat Wardji.

Kini, mobil bewarna putih itu diparkir tepat di depan rumah sederhana Wardji.

Halaman Awal