Skip to main content
Tegar Tetap Bertugas, Tangis Anggota Paskibraka Ini Pecah Ayahnya Meninggal di Hari Pelantikan

Tegar Tetap Bertugas, Tangis Anggota Paskibraka Ini Pecah Ayahnya Meninggal di Hari Pelantikan

Tegar Tetap Bertugas, Tangis Anggota Paskibraka Ini Pecah Ayahnya Meninggal di Hari Pelantikan

Momen pilu terekam dalam acara pelantikan Paskibraka Kabupaten Tuban.

Seorang anggota Paskibraka justru mendapat kabar duka bahwa ayahnya telah meninggal dunia.

Kisah viral itu awalnya dibagikan oleh akun Tiktok @Endahpristiwati92 pada Selasa (16/8/2022).

Dalam video yang dibagikan, nampak anggota Paskibraka perempuan bernama Nasya Amorita Azza Hermawan.

Nasya tampak mengenakan seragam paskibraka lengkap untuk mengikuti acara pengukuhan di Pendopo Kridho Manunggal Tuban, pada Minggu (15/8/2022)

Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky pun nampak mengaitkan kain kendit hijau ke perut Nasya sebagai bentuk simbolis pengukuhan.

Nasya pun tampak menahan air matanya saat prosesn pengukuhan.

Usai mengaitkan kain hijau, Bupati Lindra pun terlihat memegang kedua tangan Nasya untuk memberikan semangat.

Halaman Selanjutnya

Nasya pun nampak mengangguk sambil menahan air mata.

"Nyesek, ayahnya meninggal pas hari pelantikan. Pelantikan tanpa kehadiran orang tua yang kuat ya nak," tulis keterangan dalam video.

Video ini pun mendapat banyak komentar dari netizen.

Banyak netizen yang memberikan doa dan semangat kepada anggota Paskibraka tersebut.

@Marwin Nuryanto "ya Allah smg menjadi orang yg lbh sukses kedepan nya ya semangat"

@mamaebin200708 "ayahmu pasti bangga dn berpulang dengan senyum bak..semog mnjd orng sukses dunia akhirat mu nanti"

@nainierahaerjoe "kamu akan jd orang yg sukses nak kamu sdh menjadi kebanggaan beliu yg meninggalkanmu yakin dy bangga padamu ingat 3 thn lalu ank q d lantik jg"

@Mila AndiArafah "in shaa Allah husnul khotimah,yg kuat yah Nak....sukses selalu"

Nasya sendiri merupakan anggota Paskibraka Tuban 2022 yang berasal dari SMKN 1 Jatirogo.

Selain dirinya, ada 74 siswa lain yang dilantik dan berasal dari 20 kecamatan di Kabupaten Tuban.

Tonton video lengkapnya

@endahpristiwati92 sedih lihat keponakan pas di lantik tanpa kehadiran ortu #fypシ ♬ suara asli - andre

DRAMATIS Tangis Paskibraka Solo Pecah Dihibur Gibran, Tali Bendera Putus, Merah Putih Gagal Berkibar

Isak tangis tim Paskibra Solo tak terhindarkan ketika merah putih gagal berkibar dalam upacara HUT ke-77 RI di Stadion Sriwedari Solo pada Rabu 17 Agustus 2022.

Terjadi insiden tali putus ketika bendera sudah dibentangkan, alhasail Paskibra Solo gagal menaikkan bendera hingga pucuk tiang.

Setelah upacara selesai, tim Paskibra yang bertugas pun saling berpelukan dan menangis lantaran kecewa.

Mereka adalah Muhammad Nabhan Haikal Fikri sebagai pengerek, bagian tengah Albert Maulana, serta pembentang bendera Muhammad Fashadiyah Ulhaq.

Usai upacara selesai, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memanggil para paskibraka untuk tetap tegak, memberikan salam dan melambaikan tangan.

Namun, tangis mereka semakin pecah tatkala harus melambaikan tangan dan berjalan menyapa penonton yang hadir.

Para paskibra yang didampingi Gibran itu berjalan sambil menangis dengan melambaikan tangan.

Mereka diteriaki penonton untuk tetap semangat agar tidak berkecil hati.

"Semangat, semangat," ujar penonton yang berada di tribun.

Ketiga pengibar bendera itu langsung dihampiri oleh orang tuanya untuk diberikan semangat dan agar tidak kecewa.

Nabhan, yang didapuk sebagai pengerek, tak dapat menutupi kesedihannya karena gagal mengibarkan sang Merah Putih.

Dirinya menceritakan penyebab bendera merah putih tak dapat berkibar.

"Besi yang untuk mengibarkan bendera patah, tadi sudah sempat dicantolkan," ungkap Nabhan.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan paskibraka yang sudah dikukuhkan untuk tidak berkecil hati.

"Yang namanya kejadian seperti ini kecelakaan, tidak bisa diprediksi, ya kesalahan kecil saya mohon maaf. Adik-adik Paskibraka sudah semangat," ucap Gibran.

Meski tidak dapat dikibarkan di tiang bendera, Gibran mengatakan bahwa upacara bendera pada hari ini berjalan dengan lancar.

"Iya nggak apa-apa (nggak kepasang), kesalahan teknis tidak bisa kita prediksi. Ya lumayan lancar," terangnya.

Ring Pengikat Tali Bendera Putus

Setelah dua tahun dihantam Pandemi Covid-19, upacara HUT Kemerdekaan RI ke-77 tahun di Kota Solo digelar di Stadion Sriwedari pada Rabu (17/8/2022).

Dalam upacara HUT RI ke-77, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka didapuk menjadi Inspektur Upacara.

Sedangkan komandan upacara adalah Kapten Kal. Prasetio R. N. S., ST. Han yang berasal dari TNI Angkatan Udara.

Sayangnya, upacara kali ini diwarnai insiden tidak berkibarnya sang merah putih di tiang bendera.

Sebagai informasi untuk paskibraka pengibar bendera sendiri terdiri dari pengerek bernama Muhammad Naban Haikal Fikri.

Bagian tengah Albert Maulana dan pembentang bendera Muhammad Fashadiyah Ulhaq.

Insiden tidak berkibarnya bendera ini dikarenakan ring yang digunakan untuk mengikat tali bendera tiba-tiba terputus.

Kejadian itu terjadi saat bendera hendak dibentangkan oleh Fashadiyah.

Meski tidak dapat dikibarkan di tiang bendera, lagu kebangsaan Indonesia Raya tetap bergema di Stadion Sriwedari.

Namun demikian, bendera merah putih tersebut akhirnya tetap dibentang oleh Fashadiyah Ulhaq dan Albert Maulana dengan tangan mereka sendiri sebagai pemegang bendera.

Usai lagu kebangsaan Indonesia raya selesai, tepuk tangan hadirin upacara diberikan untuk memberikan semangat kepada para paskibra.

Bahkan hingga paskibra meninggalkan lokasi upacara, tepuk tangan yang hadir dalam upacara terus terdengar.

Dalam memberikan amanat upacara, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta siswa hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang hadir dalam upacara memberikan semangat.

"Untuk menyemangati adik-adik paskibra mohon tepuk tangannya," ungkapnya.

Usai upacara, Gibran memanggil pasukan Paskibra untuk memberikan salam kepada hadirin yang datang.

Dengan deraian air mata, tiga pengibar bendera itu memberikan lambaian tangan dengan ditemani oleh Gibran.

"Udah nggak apa-apa, semangat, nggak apa-apa," kata Gibran.

Halaman Awal