Skip to main content
TANGIS Kecewa Gadis Ini Mau Bahagiakan Ortu Malah Salah Transfer Gaji, Ibunya Ikhlas: Anggap Sedekah

TANGIS Kecewa Gadis Ini Mau Bahagiakan Ortu Malah Salah Transfer Gaji, Ibunya Ikhlas: Anggap Sedekah

TANGIS Kecewa Gadis Ini Mau Bahagiakan Ortu Malah Salah Transfer Gaji, Ibunya Ikhlas: Anggap Sedekah

Viral tangis kekecewaan wanita bernama Fahada Bistari setelah ceroboh salah tranfer uang ke rekening orang.

Melalui TikTok dilansir pada Selasa 30 Agustus 2022, Fahada Bistari bercerita awalnya berniat mentransfer gaji pertamanya ke sang ibu.

Fahada Bistari ingin menjadi anak berbakti dengan membahagiakan ibunya memakai gaji pertama yang ia terima.

Namun siapa sangka, ia malah salah transfer ke rekening orang lain.

Hal itu lantaran ia tak mengecek detail penerima terlebih dahulu sebelum transfer.

"Hari ini gajian pertama saya.

Tak banyak, hanya beberapa hari kerja.

Halaman Selanjutnya

Saya ingin transfer untuk ibu.

Tapi ternyata salah kirim," ujar Fahada.

Dikutip dari ohbulan.com pada Rabu (31/8/2022), Fahada baru menyadari kesalahannya setelah mengirimkan bukti transfer uang kepada ibunya.

Sang ibu kemudian mengaku tidak menerima uang seperti yang dikatakan Fahada kepadanya.

Setelah memeriksa detailnya, ternyata dia salah mentransfer uang ke rekening bank orang lain.

Fahada menambahkan, rekening bank itu milik orang yang pernah berurusan dengan keluarganya sebelumnya.

Setelah itu, dia memberinya nomor telepon pemilik akun.

"Saya menghubunginya tetapi tidak mendapat tanggapan.

Ibu bilang tak apa.

Anggap saja seperti memberi sedekah pada orang lain, maka nanti saya bakal dapat pahala.

Bukannya saya tidak mau bersedekah, tapi gaji saya kecil.

Saya berniat memberikannya kepada ibu.

Meski sedikit, banyak alasan mengapa saya percaya jika saya memberikannya kepada Anda, saya akan mendapatkan lebih banyak nanti," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Fahada berharap uang tersebut bisa dikembalikan.

Fahada menganggap apa yang terjadi padanya ini seperti ujian yang diberikan oleh Allah SWT.

Tidak hanya itu, ia juga mengingatkan pada penonton videonya.

Semoga ini bisa jadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan.

Tonton video lengkapnya 

@fahadabistari Filter ni real kan #deechoqofahada #deechoqokedah #fahadabistari #fahadatalks #deechoqoshahalam #renfahada ♬ Pretty song that imaged a sleeping baby - Azuline

Sebelum Ditemukan Tewas, Siswa Kelas 5 SD Sempat Beri Gaji Pertama ke Ibu: Dede Misahin Buat Mama

Kisah lain tentang anak yang ingin memberikan gaji pertama ke orangtuanya.

Seorang anak kelas 5 SD berusia 12 tahun asal Desa Sukasirna, Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor ditemukan tewas setelah sempat hilang selama 4 hari.

MF inisial bocah itu merupakan anak dari pasangan Sultan Faisal (36) dan Yulianti (34).

Yulianti ibu korban, mengenang momen terakhir sebelum putranya itu hilang lalu meninggal dunia.

Disebutkan Yulianti, MF sempat bekerja sambil mengisi waktu luang karena sekolah masih dilakukan secara online.

Dia mengatakan bahwa anaknya itu membantu kakaknya yang bekerja sebagai penjaga di sebuah toko.

"Bantu-bantu, ngisi waktu luang, karena dia sekolah lewat daring (online), jadi ngisi waktu luang aja," kata Yulianti saat ditemui TribunnewsBogor.com di Mako Polres Bogor, Selasa (26/10/2021).

Hasil bantu-bantu jaga toko tersebut, kata dia, pada akhir Oktober 2021 putranya itu mendapat upah Rp 500 ribu sebagai gaji pertamanya.

Sebanyak Rp 300 ribu, korban MF berikan ke sang ibu.

"Gaji pertama itu Rp 500 ribu, dikasih ke orang tua Rp 300 ribu. Ini buat mama, katanya, emang Dede misahin buat mama," terang Yulianti.

Tak lama setelah itu, MF pamit pergi untuk membeli kuota, namun tak kunjung pulang ke rumah sampai berhari-hari.

Yulianti pun mengaku bahwa setelah dua hari MF tak pulang, dia sempat mencari ke toko tempat MF bekerja, namun hasilnya nihil.

"Dia gak pernah jauh mainnya, cuma sekitar rumah aja. Kalau pun dia nginep di rumah temennya, jam 09.00 WIB pagi dia pasti pulang. Ini sampai dua hari, tiga hari, gak pulang-pulang," katanya.

Setelah empat hari hilang, Yulianti dan suami mendapat kabar soal penemuan mayat di wilayah kecamatan tetangga yakni di Cariu, Kabupaten Bogor pada 3 September 2021 yang ternyata anaknya yang selama ini mereka cari.

Mayat korban ditemukan dalam kondisi sudah mulai membusuk yang kemudian ditangani pihak kepolisian polsek setempat.

Diberitakan sebelumnya, pasangan suami istri asal Desa Sukasirna, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Yulianti (34) dan Sultan Faisal (36) mendatangi Mako Polres Bogor, Selasa (26/10/2021).

Mereka menanyakan perkembangan soal kasus kematian anak mereka MF (12) yang sudah sebulan menjadi misteri.

"Kepolisian Cariu itu kan katanya sudah melimpahkan (ke Polres Bogor), kami hanya ingin menanyakan sampai dimana perkembangannya," kata Yulianti.

Dia menjelaskan bahwa anaknya itu ditemukan pasca empat hari hilang.

Korban ditemukan mengenaskan di semak-semak di Kampung Tanggulung, Desa Cariu, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor dengan ciri-ciri yang dikenali keluarga.

"(Ditemukan) Kondisinya mengenaskan, sudah gak bisa dikenali, wajahnya pun sudah gak bisa dilihat karena udah berbentuk tengkorak," kata Yulianti.

Dia menduga bahwa korban dibunuh karena disebut-sebut ada sejumlah luka di tubuh korban.

Namun untuk detailnya, keluarga juga masih menunggu hasil outopsi.

Selain itu, barang-barang yang dibawa korban juga turut hilang berupa motor, ponsel, kalung, topi dan kaos.

Saat mendatangi Mako Polres Bogor, mereka mendapati bahwa perkembangan kasus ini masih belum sesuai harapan.

"Penanganannya ya belum ada perkembangan sampai saat ini," tambah Sultan Faisal (36), ayah korban yang merupakan buruh serabutan ini.

Terpisah, Kasie Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena membenarkan terkait kasus temuan mayat anak di Cariu tersebut.

Dia mengatakan bahwa kasus tersebut kini dilimpahkan penanganannya ke Polres Bogor.

"Perkaranya ditangani Polres Bogor dan kami akan menindaklanjuti perkembangan dan penyelidikannya," kata AKP Ita Puspita Lena.

Dia menuturkan bahwa pemeriksaan saksi-saksi sudah dilakukan namun masih ada pemeriksaan saksi lanjutan yang akan digelar terkait kasus tersebut.

Halaman Awal