Skip to main content
Isi Dompet Rafathar Diungkap ke Karyawan RANS, Putra Raffi Ahmad dan Nagita Tak Tahu Uang Rp 2 Ribu

Isi Dompet Rafathar Diungkap ke Karyawan RANS, Putra Raffi Ahmad dan Nagita Tak Tahu Uang Rp 2 Ribu

Isi Dompet Rafathar Diungkap ke Karyawan RANS, Putra Raffi Ahmad dan Nagita Tak Tahu Uang Rp 2 Ribu

Ada-ada saja ulah  Rafathar, putra artis  Raffi Ahmad dan  Nagita Slavina. Kini, kakak  Rayyanza itu ternyata tak tahu banyak soal uang receh. 

Bahkan, putra  Raffi Ahmad dan  Nagita Slavina itu mengaku jika isi dompetnya tak ada uang receh.

Karyawan  RANS Entertainment juga mendapati fakta soal  Rafathar yang tak tahu ada uang pecahan Rp 2 ribu.

Bahkan, Rafathar sempat mengira uang Rp 2 ribu sebagai Rp 200 ribu.

Saat diperlihatkan uang pecahan Rp 5 ribu, anak  Raffi Ahmad tersebut bahkan mengira uang tersebut Rp 220 ribu.

Meski tak tahu uang pecahan Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, dan Rp 10 ribu,  Rafathar ternyata tahu dengan uang pecahan Rp 1 ribu.

Putra sulung  Raffi Ahmad dan  Nagita Slavina,  Rafathar Malik Ahmad terlihat kebingungan saat melihat uang pecahan Rp 2 ribu hingga Rp 10 ribu.

 Rafathar nampak tak familiar dengan uang pecahan Rp 2 ribu hingga Rp 10 ribu, yang ditunjukkan oleh salah satu karyawan Rans Entertaiment.

Saat disuruh menebak nominal uang pecahan tersebut,  Rafathar banyak menjawab salah.

Halaman Selanjutnya

“200 ribu? Eh salah-salah ya,” ujar Rafathar, dikutip pada Senin (29/8/2022).

Siapa yang tak tahu dengan sosok  Rafathar Malik Ahmad, putra sulung dari artis papan atas dan sukses  Raffi Ahmad dan  Nagita Slavina.

Setelah kelahirannya,  Rafathar menjadi sosok anak artis yang menjadi idola baru publik.

Rafathar disebut sebagai anak sultan lantaran terlahir dari orang tua yang kaya raya, serta memiliki nenek yang juga tajir.

Sejak lahir, kehidupan  Rafathar sudah terjamin dan tidak kesusahan.

Bahkan dari sejak kecil,  Nagita Slavina dan  Raffi Ahmad telah memiliki tabungan untuk  Rafathar.

Nominal tabungan  Rafathar hingga usianya menginjak 7 tahun pun disebut sudah miliaran.

Tak hanya itu, paras tampan Rafathar yang disebut seperti idol Korea ini juga yang membuat publik terpana.

Lantaran tak pernah hidup sudah dan segala kebutuhannya terpenuhi, anak  Raffi Ahmad ini sampai tidak tahu dengan uang receh pecahan Rp 2 ribu hingga Rp 10 ribu.

Hal itu terlihat dari video yang diunggah di YouTube Rans Entertaiment pada Minggu (28/8/2022).

Salah seorang karyawan Rans Entertaiment meminta  Rafathar menebak nominal uang pecahan yang ia pegang.

Ia nampak mengeluarkan uang pecahan Rp 2 ribu dari dompetnya untuk ditunjukkan kepada  Rafathar.

Karyawan tersebut meminta putra  Raffi Ahmad untuk menabak nominal uang tersebut.

“200 ribu? Eh salah-salah ya,” ujar  Rafathar, dikutip pada Senin (29/8/2022).

“200 ribu dari mana,” kata sang karyawan.

Dan ternyata, anak Nagita Slavina itu selalu menggunakan kartu saat ingin belanja di sekolah.

“Aa tuh jajan di sekolah pake apa? Pake kartu?” ujar sang karyawan disambut anggukan kepala oleh  Rafathar.

“Nah ini berapa?” ujar karyawannya yang masih menunjukkan uang pecahan Rp 2 ribu.

Masih menjawab salah, sang karyawan pun mencoba untuk menunjukkan uang pecahan lain kepada kakak  Rayyanza Malik Ahmad itu.

“Ini deh. Berapa tuh A? Ini gampang banget nih,” katanya sambil menunjukkan uang Rp 10 ribu.

“Seratus ribu,” ucap  Rafathar sambil tertawa.

“Nggak, bukan 100 ribu lah ini,” imbuh sang karyawan.

Putra  Raffi Ahmad dan  Nagita Slavina itu pun langsung mengambil uang lembaran Rp 10 ribu dari sang karyawan.

Lantaran ia ingin membaca tulisan nominal yang ada di uang tersebut.

“Tunggu dulu sini sini, oh sepuluh ribu,” ucap anak  Nagita Slavina itu.

Kakak  Rayyanza ini lalu membeberkan isi dompetnya.

Dia mengaku jika di dompetnya tak ada uang pecahan yang ditunjukkan oleh karyawannya.

Sang karyawan pun kembali menunjukkan uang pecahan Rp 5 ribu kepada  Rafathar.

Lucunya,  Rafathar menyebut uang tersebut uang berwarna kuning.

“Uang kuning, hmm 220 ribu,” ucapnya

 Nagita Slavina pun terlihat mendekat ke arah  Rafathar.

Karyawannya pun lantas mengadu jika  Rafathar menyebut uang Rp 5 ribu itu adalah uang Rp 220 ribu.

“Hah 220 ribu apaan,” ujar  Nagita Slavina.

Meski tak tahu uang pecahan Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, dan Rp 10 ribu,  Rafathar ternyata tahu dengan uang pecahan Rp 1 ribu.

Sang karyawan pun menantang  Rafathar untuk menghitung jumlah uang, dari kumpulan uang pecahan yang ia tunjukan sebelumnya.

“Aa nggak ngerti,” jawab  Rafathar.

Potongan video itu pun kini beredar luas di media sosial, beberapa akun gosip kembali mengunggah video tersebut di akun mereka.

Video  Rafathar yang kebingungan lihat uang pecahan Rp 2 ribu hingga Rp 10 ribu itu pun menuai beragam komentar dari warganet.

" Rafathar jarang dikasih duit fisik makanya gak tahu."

"Anakku umur 8 tahun juga gak tau sama duit kok."

"Emang di sekolah ga diajarin mata uang Indonesia ya."

"Apa kabar yang recehan koin yak."

Simak video selengkapnya:

youtube image

5 Cara Menentukan Jumlah Uang Jajan Anak SD-SMA Menurut Ahli

Meski terlihat sederhana, namun pemberian uang jajan untuk anak usia sekolah nyatanya bisa menjadi sarana belajar bagi anak, mulai dari berhitung, melatih pengendalian diri, hingga belajar membuat skala prioritas.

Itulah mengapa, pemberian uang jajan untuk anak sekolah perlu diperhatikan mengingat hal ini dapat mempengaruhi perkembangannya.

Jadi, bagaimana cara menentukan jumlah uang jajan yang ideal untuk anak SD, SMP, dan SMA?

Melansir laman resmi Sekolah BPK Penabur, pakar financial planner, Nadia Harsya memberikan beberapa cara dalam menentukan uang jajan anak yang tepat dan produktif.

1.Ajarkan anak memahami konsep uang

Hal pertama yang paling fundamental adalah mengajarkan anak tentang konsep uang. Setidaknya ada empat poin penting yang harus dipahami anak, tentunya sesuai tahapan usianya.

Empat konsep dasar uang tersebut adalah menghasilkan, belanja, berbagi, dan menabung.

Dalam konsep menghasilkan uang, orangtua perlu memberi pemahaman kepada anak bahwa orang secara umum harus bekerja untuk mendapatkan uang. Bentuknya bisa dari gaji, hasil berdagang, atau yang lainnya.

Anak-anak setidaknya harus paham dari mana uang berasal. Jika anak berpikir bahwa uang bisa keluar begitu saja dari mesin ATM misalnya, itu artinya pemahaman mereka tentang uang masih belum benar.

2. Beri uang jajan sesuai usia anak

Apakah orangtua masih bingung menentukan uang jajan anak sekolah? Jika ya, simak baik-baik poin berikut ini.

Faktor usia harus dipertimbangkan dalam pemberian uang jajan. Faktanya, tidak semua anak siap diberi tanggung jawab mengelola uang.

Idealnya, anak bisa diberi uang jajan saat mereka berusia sekitar 8-9 tahun. Pasalnya, di usia ini anak sudah lebih matang dalam kemampuan berhitung serta sudah bisa menentukan apa yang ia mau.

Sedangkan untuk anak di bawah usia 8 tahun, mereka bisa dibiasakan membawa bekal dari rumah.

3. Sesuaikan dengan kebutuhan anak

Tak ada aturan baku terkait besaran uang jajan anak, karena masing-masing mereka memiliki kebutuhan yang berbeda.

Tentunya, orangtua perlu mengetahui secara rinci apa saja kebutuhan anak dan memperhitungkannya dengan bijak. Mulai dari kebutuhan jajan di kantin hingga uang transportasi jika ada.

Kebutuhan uang jajan untuk anak SD, SMP, dan SMA tentu akan berbeda. Untuk jenjang yang sama pun bahkan bisa berbeda antara daerah yang satu dengan yang lain, itu mengapa orangtua perlu survei terlebih dahulu.

4. Buat kesepakatan dengan anak

Kesepakatan tentang besaran uang jajan antara orangtua dan anak harus dibuat jelas sejak awal.

Misalnya, anak diberi uang jajan sekolah dengan jumlah sekian rupiah sehari. Hal ini sangat penting agar anak tidak punya "trust issue" atau masalah kepercayaan kepada ibu atau ayahnya.

Selain itu, ada baiknya besaran uang jajan dilebihkan sedikit agar anak bisa belajar mengelola kelebihan dana yang ia miliki, baik untuk ditabung, beramal, maupun bersedekah.

5. Jika anak membutuhkan uang jajan tambahan

Bagaimana jika karena suatu kondisi, suatu hari anak butuh uang jajan lebih dari biasanya?

Dalam situasi seperti ini, orangtua bisa memberlakukan syarat dan kesepakatan terpisah.

Orang tua bisa memberikan penawaran misalnya, "Nak, kamu boleh punya uang jajan tambahan dengan syarat A, B, C."

Meski demikian, hindari membiasakan anak dengan iming-iming uang jajan agar mereka mau menuntaskan tugasnya. Karena nantinya anak akan punya kecenderungan apa yang dilakukan harus pakai imbalan berupa uang.

Halaman Awal