Skip to main content
Ikut Orangtua Masuk Bilik ATM, Aksi Bocah 3 Tahun Bikin Banyak Orang Kagum, Sadar Jaga Kebersihan

Ikut Orangtua Masuk Bilik ATM, Aksi Bocah 3 Tahun Bikin Banyak Orang Kagum, Sadar Jaga Kebersihan

Ikut Orangtua Masuk Bilik ATM, Aksi Bocah 3 Tahun Bikin Banyak Orang Kagum, Sadar Jaga Kebersihan

Baru-baru ini, sebuah video tentang anak-anak muncul di media sosial yang mengejutkan banyak orang.

Bocah itu bersama orangtuanya di bilik ATM.

Sementara kedua orangtuanya menarik uang, bocah itu melakukan tindakan mulia, menyebabkan banyak orang memujinya.

Dalam video, kamu dapat melihat adegan sebuah keluarga kecil berdesakan di bilik ATM untuk menarik uang.

Sementara kedua orangtuanya sibuk menarik uang, anak laki-laki berusia 3 tahun yang berdiri di sampingnya sibuk memungut kertas-kertas yang berserakan di lantai dan membuangnya ke tempat sampah.

Kertas-kertas itu adalah kwitansi penarikan uang di ATM yang dibuang para pengguna sebelumnya.

Alih-alih berada di tempat sampah yang rapi, kertas-kertas itu dibuang ke lantai.

Ketika bocah itu melihat kertas-kertas itu, dia berjongkok, mengumpulkan tumpukan sampah, memungutnya, dan meletakkannya di tempat sampah.

Halaman Selanjutnya

Karena tangan kecilnya tidak bisa memegang semua kertas, bocah itu mengulanginya sekali lagi.

Tindakan luar biasa bocah itu menerima banyak tanggapan positif di media sosial.

Semua orang memuji tindakan anak kecil itu.

Mungkin anak itu sudah diajari bahwa sampah harus dibuang pada tempatnya.

Tindakan beradab bocah itu pasti akan membuat banyak orang dewasa berpikir.

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXVD

Kisah Lainnya - Tak Tega Lihat Teman Berhenti Mengaji, Bocah Laki-laki Ini Rela Tabung Uang Saku Untuk Bayari SPP

Ingin terus menuntut ilmu bersama-sama dengan kawan, bocah ini rela sisihkan uang sakunya untuk bantu membayari SPP.

Persahabatan atau pertemanan adalah suatu hubungan antar individu, di mana biasanya akan saling mendukung, memberikan afeksi dan saling melengkapi satu sama lain.

Bagi orang dewasa yang lingkaran pertemannya makin mengerucut, biasanya akan makin menyadari betapa pentingnya teman dekat sehingga rela melakukan berbagai cara agar tetap saling terhubung.

Sebenarnya, tak hanya orang dewasa saja, anak-anak pun juga akan melakukan hal serupa jika berkaitan dengan temannya.

Contoh nyatanya adalah kisah bocah lelaki asal Malaysia di bawah ini.

Di Facebook, seorang ayah bernama Nasaie Ismail, berbagi cerita tentang putranya, Yusuf.

Diceritakan, Yusuf rela menabung untuk membantu membayar biaya mengaji temannya.

Sebelumnya, sang anak juga meminta uang tambahan kepada sang ayah sebesar Rp 67 ribu agar cukup untuk membayari temannya.

"Kemarin Yusuf meminta RM20 (Rp 67 ribu), untuk melengkapi tabungannya selama sebulan.

Ia telah menabung mencapai RM80 (Rp 265 ribu)," cerita Nasaie dikutip dari OHBULAN!, Rabu 24 Agustus 2022.

"Tujuannya adalah untuk membayar biaya temannya," sambung ceritanya.

Ayah tersebut menceritakan, kalau sebulan lalu anaknya curhat kepadanya karena sedih teman dekatnya akan berhenti dari KAFA.

KAFA sendiri adalah Kelas Al-Quran dan Fardu Ain yang merupakan kelas-kelas studi Al-Quran dan Fardu Ain.

Terdiri dari, tahun 1 sampai tahun 6 yang terdaftar pada Badan Pelaksana (Otoritas Agama Negara).

Dengan menggunakan kurikulum, buku pelajaran, Ujian Penilaian Kelas KAFA (UPKK) dan sesuai dengan jadwal atau belajar mengajar (PdP) yang ditetapkan oleh Departemen Pengembangan Islam Malaysia (JAKIM).

"Bulan lalu dia dengan sedih memberi tahu saya, kalau seorang temannya ingin berhenti sekolah malam (kelas KAFA)

Karena dia tidak mampu membayar biayanya," tambah Nasaie Ismail.

Berdasarkan cerita Nasaie, putranya itu sudah menginformasikan keinginannya untuk membantu teman-temannya sejak sebulan lalu.

Namun, Yusuf tidak menjelaskan latar belakang sahabatnya itu.

Secara diam-diam, Yusuf telah mengumpulkan uang dari uang saku sekolah sehari-hari dan uang yang diberikan oleh anggota keluarga.

"Dapatkan RM80 (Rp 265 ribu).

Biaya yang harus dibayar adalah RM100 (Rp 332 ribu).

Alhamdulillah, malam ini Insya Allah Yusuf akan membayar biaya untuk temannya," ucap syukur Nasaie Ismail.

Sebagai seorang ayah, Nasaie tak bisa menutupi rasa bahagianya.

Sebab, ia bangga melihat putranya yang berusia 12 tahun sudah memiliki niat murni untuk membantu orang yang membutuhkan.

"Terkadang ketika kita melihat anak seperti ini akan membuat kita sadar bahwa takaran yang kita berikan pada setiap anak tidak bisa sama.

Terutama di bidang akademik.

Tidak semua anak memiliki kemampuan yang sama.

Namun setiap anak tentunya diciptakan dengan keunikannya masing-masing dan kelebihan tersebut perlu disyukuri," tandasnya.

Halaman Awal