Skip to main content
Mertua Seret Nama Soimah dan Inul, Dewi Perssik Ungkap Pemicu Kesalnya pada Ibu Angga Wijaya

Mertua Seret Nama Soimah dan Inul, Dewi Perssik Ungkap Pemicu Kesalnya pada Ibu Angga Wijaya

Mertua Seret Nama Soimah dan Inul, Dewi Perssik Ungkap Pemicu Kesalnya pada Ibu Angga Wijaya

Perceraian pedangdut  Dewi Perssik dengan  Angga Wijaya di ujung tanduk. Kini nama  Inul Daratista dan  Soimah ikut terseret.

Ternyata, terseretnya nama  Soimah dan  Inul Daratista ini imbas perkataan mertua  Dewi Perssik.

Rupanya,  Dewi Perssik sering dibanding-bandingkan dengan  Soimah dan  Inul Daratista oleh ibu  Angga Wijaya.

Sepertinya, kesabaran Dewi Perssik tampaknya sudah habis.

Ogah terus disalahkan atas gugatan cerai yang dilayangkan oleh  Angga Wijaya.

Mantan istri  Saipul Jamil itu akhirnya menjabarkan masalah rumah tangganya dengan gamblang.

Salah satu pemicu masalah rumah tangganya dengan  Angga Wijaya adalah faktor ucapan mertua.

Diakui  Dewi Perssik, dirinya kerap dibandingkan oleh ibu  Angga Wijaya.

Halaman Selanjutnya

Sebagai seorang wanita,  Dewi Perssik begitu terpukul saat sang mertua membandingkan dirinya dengan wanita lain.

Diketahui, ibu Angga Wijaya selalu membandingkan Dewi Perssik dengan Inul Daratista, Soimah, hingga diva Ruth Sahanaya.

“Mertua ini membahas mengenai, kenapa kok kamu tidak seperti Inul, tidak seperti  Soimah,” ucap  Dewi Perssik, dikutip TribunStyle.com dari YouTube Maia Estianty, Minggu (3/7/2022).

Ternyata, masalah yang disoalkan mertua  Dewi Perssik adalah  Angga Wijaya yang masih ikut bekerja.

Diketahui,  Angga Wijaya merupakan manager pribadi  Dewi Perssik yang kemudian dinikahi.

Hingga kini,  Angga Wijaya masih setia dengan pekerjaan itu.

“Karena suaminya itu tidak ikut kerja, kayak bunda Ruth Sahanaya,” lanjut  Dewi Perssik.

Yang diinginkan oleh mertuanya selama ini,  Angga Wijaya tidak perlu lagi bekerja dan hanya diam di rumah.

“Aa ( Angga Wijaya) kan selalu ngikutin Dewi gitu loh.

Kalau bisa tuh suaminya tidak ikut ke mana-mana, di rumah saja,” ungkap Dewi Perssik.

Sementara Dewi merasa kehadiran  Angga Wijaya membawa pengaruh baik untuk performanya di atas panggung atau di layar kaca.

Dewi merasa bangga suaminya siaga di sampingnya saat bekerja.

"Sedangkan Dewi, loh ngapain di rumah, saya justru semangat dong kalau ada suami."

"Saya senang kalau suami ngukutin dan membantu saya,” ungkap Dewi.

Ternyata, pemahaman Dewi itu berbanding terbalik dengan mertuanya yang mengusung gengsi jika  Angga Wijaya masih bekerja untuk  Dewi Perssik.

“Jadi polemik itu, maunya orangtuanya Aa itu Aa sudah di rumah saja, kan malu kalau suaminya ikut ke mana-mana,” katanya lagi.

Meski demikian,  Dewi Perssik berani menjamin bahwa dia tetap memberikan suaminya itu hak yang semestinya.

“Toh selama ini Aa jadi manajer, juga dapat bagian di situ. Bukan berarti tidak dapat bagian,” tutur dia.

Dewi Perssik rupanya memendam kekesalan tersebut sudah teramat lama.

 Dewi Perssik saat menyayangkan keterlibatan sang mertua di kehidupan rumah tangganya dengan  Angga Wijaya.

"Kan hampir empat tahun ini aku memendam semua itu.

Setiap ada masalah, Dewi itu pingin kek rumah tangga yang lain.

Diselesaikan berdua, jangan sampai pihak ketiga ikut campur.

Tapi disini pihak ketiga selalu ikut campur. Ditahan sekali dua kali tiga kali empat kali, akhirnya tahun ke empat ini Dewi Muntab (meledak), Gue gak bisa diginiin terus, ini bukan gue," jelas  Dewi Perssik dikutip TribunStyle.com, Sabtu, (25/6/2022).

 Dewi Perssik mengaku, terkejut dengan apa yang terjadi dalam biduk rumah tangganya, sebab semua baru terbuka setelah berjalannya waktu.

"Ketika itu gak ketahuan, laki gue itu diem bun.

Laki gue gak mungkin melakukan itu, makanya hal itu yang membuat gue marah, apalagi dilakukan oleh mertuaku.

Karena mertua Dewi itu orangnya kalem bun, adem gak kayak  Dewi Perssik, tapi kenyataannya menyiksa aku," katanya

Ia sedikit menyayangkan, sikap mertuanya yang setiap ada keluhan selalu disampaikan kepada pembantunya di rumah atau ke orang lain.

"Tapi kan etikanya gak bener, gak begitu cara bicaranya," katanya

Bahkan ibunda  Angga Wijaya, disebut  Dewi Perssik sering menangis sambil mengadu ke pembantunya di rumah.

"Aduh kasihan banget anakku, yang begini-begini.

Aduh ku bilang lebay banget. Padahal ngapai-ngapain anaknya juga enggak.

Aku tuh gak suka bun nangis-nangis di pembantu.

Jadi kesel aja bun, ibu mertua dikit-dikit nangis ke pembantu, ngapain coba emang anaknya diapaiin.

Justru anaknya ama gue ku beri kasih sayang," pungkasnya.

Wahai Mertua, Jangan Kau Bandingkan Menantumu

Sementara, mengutip tulisan R Janah Bunda Savita, guru yang merupakan Kompasianer Brebes Community Jawa Tengah, menjelaskan, setiap orang dilahirkan dengan porsinya masing-masing.

Ada kelebihan dan kekurangan. Yang paras tampan cantik belum tentu kaya atau sebaliknya.

Tak ada satupun sempurna baik hati,fisik,finansial,atau lainnya. 

Saat memutuskan menikah dengan pasangan kita, saat itulah harus benar-benar memahami bahwa dia tak sempurna karena sendirinya pun tak sempurna.

Pastinya orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya, seperti orang Jawa yang mengenal "bibit,bebet,bobot" artinya dia harus dari keturunan baik,mempunyai karakter baik,serta harta yang melimpah.

Kita atau pasangan kita akan menjadi menantu di rumah mertua masing-masing.

Bagi keluarga besar brati akan memiliki banyak menantu baik laki-laki ataupun perempuan.

Di situlah terkadang membandingkan antar menantu terjadi. Baik perbandingan finansial/materi, fisik,sikap,ataupun lainnya. Bahkan ada juga yang membandingkan dengan menantu tetangga.

Sikap suka membandingkan itu tak jarang menimbulkan konflik baik dengan pasangan atau mertua itu sendiri.

Menantu akan merasa minder atau tidak nyaman jika sedang berkumpul.

Akibatnya hubungan mertua dan menantu menjadi tidak harmonis.

Maka sebaiknya keduanya saling memahami bahwa:

Setiap manusia diciptakan tidak ada yang sempurna, ada baik dan buruknya.

Ketika memutuskan menikah artinya mertua harus menerima menantunya apa adanya begitu juga sebaliknya.

Menikah tidak hanya hubungan antar suami istri tapi dengan keluarga besar kedua belah pihak.

Tidak semua mertua seperti itu, layaknya menantu seorang mertuapun hanya manusia biasa yang tak sempurna.

Mensyukuri apa yang diberikan Maha Pemberi menjadi salah satu obat mujarab.

Serta selalu berpikir positif, bahwa apa yang terjadi dan kita hadapi pastinya ada tujuan atau hikmah yang ingin disampaikan.

Sayangi mertuamu layaknya orang tuamu sendiri, sayangi menantumu layaknya anakmu sendiri.

Halaman Awal