Skip to main content
Viral Penjual Takjil Ganteng Bikin Pelanggan Salah Fokus, Lulusan Teknik Komputer Pilih Jualan Kebab

Viral Penjual Takjil Ganteng Bikin Pelanggan Salah Fokus, Lulusan Teknik Komputer Pilih Jualan Kebab

Viral Penjual Takjil Ganteng Bikin Pelanggan Salah Fokus, Lulusan Teknik Komputer Pilih Jualan Kebab

Banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak bekerja sesuai jurusan kuliahnya.

Salah satunya terjadi pada pemuda asal Malaysia bernama Ahmad Taufiq Al Haq berikut ini.

Dia merupakan lulusan Teknik Komputer yang kini justru menekuni bisnis makanan di rumahnya di Pasir Mas, Kelantan.

Pemuda berusia 22 tahun itu baru saja lulus pada Maret lalu dan memilih mencari nafkah di bidang kuliner karena bidang ini sudah lama dia sukai.

"Sebelum ini saya biasa berdagang online, menjual spageti, ramen, dan burger.

Sejak puasa, saya mulai berdagang kebab di depan rumah.

Rencana awalnya adalah menyewa toko, tetapi agak sulit ditemukan.

Akhirnya saya berdagang di depan rumah," ujar Ahmad Taufiq Al Haq seperti dikutip dari mStar.

Halaman Selanjutnya

“Selama bulan puasa, saya hanya menjual kebab.

Semuanya saya buat sendiri, termasuk roti.

Selain berbisnis, saya juga membuat konten video masakan rumahan untuk mengenalkan bakat dan menciptakan branding,” tambahnya.

Tak disangka, usaha Taufiq itu mendapatkan respon yang baik.

Lulusan Politeknik Tuanku Sultanah Bahiyah, Kulim, Kedah itu jadi tidak berencana bekerja di bidang yang dipelajari, tapi ingin fokus mengembangkan bisnis makanan.

Taufiq menambahkan, ia memiliki misi besar untuk memperkenalkan menu-menu Italia yang masih asing di kalangan masyarakat di negara bagian Kelantan.

“Dulu, saya tidak melihat bahwa saya bisa melangkah jauh di bidang kuliner.

Saya awalnya hanya mengikuti arahan dosen terkait kuliah, namun ketika sudah semester lima, rasanya ingin menyerah karena tidak ada minat.

Tetapi saya terus menjalaninya sampai akhirnya lulus," kata Ahmad Taufiq Al Haq.

“Saya menemukan minat yang nyata di bidang kuliner dan akan terus berbisnis di depan rumah.

Saya ingin membuat makanan dengan cita rasa Italia seperti ravioli yang masih langka di Kelantan.

Saya ingin mengenalkan masyarakat Kelantan dengan masakan Italia,” tambahnya.

Mengingat masa kecilnya, Taufiq mengatakan bahwa dia mulai tertarik memasak pada usia lima tahun.

Dia menjadikan internet sebagai referensi utama untuk menggali berbagai makanan lezat.

“Saya ingat cerita mencoba menggoreng telur rebus pada usia lima tahun.

Saat itu, ibu saya mencubit telinga saya.

Tapi saya sangat suka mencoba hal baru.

Saya belajar banyak tentang memasak di Internet. 

Sebelumnya saya mencoba membuat steak medium rare.

10 percobaan baru mendapat bagian merah muda di tengah daging.

Saya pikir itu pencapaian bagi saya.

Selain itu, saya juga membuat kue dan makanan penutup.

Perasaan putus asa itu wajar, apalagi setiap kali kita mencoba tapi tidak berhasil.

Tapi saya selalu ingat tentang Gordon Ramsay, dia juga pernah gagal meski selalu marah dan memarahi koki lain.

Cara dia bangkit, itu yang saya tiru," ujar pemuda yang banyak membagikan video masak-memasak melalui TikTok itu.

Taufiq pun memberikan pesan kepada anak-anak muda yang sedang mencoba melakukan apa yang mereka percayai.

Dia menekankan pentingnya tetap fokus pada target yang ingin dicapai dan jangan mudah menyerah.

“Nomor satu harus minat.

Jika kita melakukan sesuatu yang kita minati, akan sulit bagi kita untuk menyerah karena tidak ada

paksaan.

Meski gagal, kita akan tetap bahagia.

Seperti saya, saya bahkan tidak peduli dengan telur goreng yang gagal, karena saya tertarik masak dan bisa coba lagi.

Kedua, ketika terjun di bidang kuliner, kita harus disiplin.

Pelayanan terhadap pelanggan juga penting,” papar Ahmad Taufiq Al Haq.

Taufiq kini mulai dikenal dengan memiliki lebih dari 13.000 pengikut di TikTok.

Tak hanya tertarik dengan masakannya, para pelanggan dan warganet juga menyoroti parasnya yang terbilang rupawan.

Halaman Awal