Skip to main content
Keadaan Fisik Baby Leslar Dihina, Rizky Billar dan Lesti Kejora Tebar Ancaman: Tunggu Aja

Keadaan Fisik Baby Leslar Dihina, Rizky Billar dan Lesti Kejora Tebar Ancaman: Tunggu Aja

Keadaan Fisik Baby Leslar Dihina, Rizky Billar dan Lesti Kejora Tebar Ancaman: Tunggu Aja

Kebahagiaan pasangan artis  Rizky Billar dan  Lesti Kejora akan hadirnya  Muhammad Leslar Al Fatih Billar terusik.

Penyebabnya, kini bermunculkan warganet yang menghina keadaan fisik  Baby Leslar.

Melihat ini,  Rizky Billar dan  Lesti Kejora pun tak tinggal diam.

Bahkan, Rizky Billar menuliskan kalimat bernada ancaman pada penghina Baby L.

Memang,  Lesti Kejora dan  Rizky Billar kerap membagikan foto-foto lucu baby L di Instagram.

Ternyata, tak hanya pujian yang kerap  Lesti Kejora dan  Rizky Billar dapatkan, namun juga hinaan.

Seperti pada unggahan foto studio  Lesti Kejora dengan Baby L, pada Kamis (28/3/2022).

"Anak shaleh Al-fatih," tulis Lesti pada caption.

Halaman Selanjutnya

Pada foto itu, Baby L tampak panik sekali saat melihat lensa kamera.

Ramai pengguna media sosial, baik selebriti ataupun warganet yang memuji betapa menggemaskan Baby L.

"kembar bangeettttt mukaanyaaaa yampunn gemesss," puji aktor Tissa Biani.

"Anakkk soleh. ganteng," tulis istri Pasha Ungu, Adelia Pasha.

Namun sayangnya dibalik foto lucu dan menggemaskan tersebut muncul beberapa komentar negatif terhadap bayi yang lahir 26 Desember 2021 lalu.

Seperti yang dibagikan akun Twitter @tanyakanrl, Jumat (1/4/2022) siang.

Admin akun itu membagikan komentar jahat yang menghina sang anak 5 bulan itu.

"Jahat-jahat banget ketikannya, iii," komentar akun itu dengan miris.

Rata-rata mulut kasar nan biadab warganet berikut menyebut Baby L jelek.

Bahkan salah seorang warganet dengan ringan mulut sampai menyebut  Lesti Kejora tengah menggendong seekor monyet.

"Gendong bayi (silang), gendong mony*t (centang)," ujar warganet bernama @mirnha10_

"Jelek bgt (tertawa)," kata @mommy_air9

"Lesti punya anak, begini tanggapan lesty," kata @lil_sipans.

"Kok tambah punya anak tambah jelek sih," ujar @murni_sulistiani26.

Rata-rata warganet Twitter kesal dengan perilaku segelintir pengguna Instagram yang menghina fisik seseorang, terutama anak seorang figur publik.

Mereka mendukung tindakan  Lesti Kejora ataupun  Rizky Billar sekiranya mau mencari para pemilik komentar jahat ini.

"Gue dukung sih kalo Lesti cari ini akun, ketikannya jahat banget," kata @dikandelin.

"SOPAN (mengumpat), diledekin mereka masih sabar, tapi jangan hina fisik plis. apalagi itu anaknya gapunya dosa apa2 sumpah orang2 kok jahat banget si."

"coba dibalik, anak lu pada dihina emang mau? hadeh orang tuh ya coba posisiin diri sebagai orang lain sebelum nyakitin orang deh. gws," beber @jaehyunoooh dengan sangat kesal.

"maaf gue emosi. gue bukan fans leslar tp lo pada udah kelewatan kata gue. belum aja kalo mereka ga terima trs ditindak jalur hukum noh kalang kabut lu pada syukurin," lanjutnya.

"kagak pernah sekolah apa gimana itu yang komen, jahat lo pada bayi gak salah apa2 di katain gitu, sok paling cakep (mengumpat)," kata @loveurrselfffff.

Fisik anaknya dihina membuat  Rizky Billar ternyata diam-diam meradang.

Melalui postingan akun Instagram @polisi_leslar, terlihat  Rizky Billar memberikan sebuah pesan bahwa dirinya tidak akan diam.

Apalagi hal tersebut menyangkut dengan anaknya,  Rizky Billar pun meminta agar tunggu saja kapan waktunya ia bertindak.

"Tunggu aja.. saya gak mungkin diem kalau uda urusannya anak," tulis Rizky Billar dalam pesannya.

Begini Dampak Body Shaming pada Anak Menurut Psikolog

Orang tua sering tidak menyadari telah melakukan body shaming kepada anak dengan dalih untuk kebaikan mereka.

Meski masih kecil dan dianggap belum mengerti penampilan, body shaming pada anak bisa berpotensi menimbulkan rendahnya harga diri.

Lebih jauh lagi, body shaming pada anak bisa menjadi awal dari gejala depresi di masa depan.

Contoh body shaming pada anak, orang tua mungkin pernah mengatakan bahwa anaknya terlalu gendut, punya kulit gelap, rambutnya kering dan tidak lurus, bermata sayu, dan masih banyak lagi ungkapan sejenisnya.

Kalimat yang terlalu menyudutkan fisik sang anak secara tidak langsung akan menyakiti hatinya.

Oleh karena itu, sangat penting untuk orang tua menerima bagaimana pun keadaan anak tanpa terkecuali dan mencintainya tanpa syarat.

Dra. Mira Amir, Psikolog Anak dan Keluarga di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (UI), menjelaskan jika body shaming memiliki dampak yang fatal pada anak, salah satunya depresi.

“Dampak fatalnya bisa sampai depresi pada usia berikutnya. Misalnya anak berusia 5 tahun mendapatkan body shaming, maka saat remaja atau dewasa bisa menunjukkan gejala depresi,” kata Mira.

Mira menambahkan kalau body shaming pada anak menjadikan body image atau citra tubuhnya menjadi terganggu. Anak bisa tidak percaya diri dengan tubuhnya karena sudah dianggap jelek.

Keraguan anak akan tubuhnya sendiri yang tidak sesuai dengan lingkungan juga bisa muncul hingga ia memiliki citra tubuh yang buruk.

Bagaimana Jika Anak Punya Citra Tubuh yang Buruk?

Anak dengan citra tubuh yang buruk biasanya memiliki kepercayaan diri yang rendah.

“Mereka tidak memiliki self-esteem yang positif,” jawab Mira.

Self-esteem adalah harga diri, martabat diri, atau gambaran diri dan penilaian keseluruhan dari individu tentang dirinya sendiri.

Mira melanjutkan jika harga diri seorang anak buruk karena body shaming, maka sangat mungkin gejala lain akan timbul.

Anak akan mengalami gangguan kecemasan, penolakan diri, rendah diri, tidak percaya diri saat melakukan berbagai hal.

Lebih jauh lagi, anak bisa menarik diri dari lingkungan luar bahkan melakukan self-harm atau melukai diri sendiri.

“Ketika gejala tersebut tidak ditangani dengan benar, maka akan meningkatkan gejala depresi yang lebih lanjut lagi,” tambahnya.

Berdasar pengalaman Mira, kasus body shaming terhadap anak berangkat dari bagaimana sikap orang tua dalam menerima kondisi anaknya sedari awal.

Cara Meningkatkan Harga Diri Anak

Sebagai orang tua, menerima dan mencintai anak tanpa syarat adalah prinsip utama dalam pengasuhan.

Tak hanya fokus pada penampilan, tetapi sopan santun, kecerdasan emosional, intelektual, spiritual, dan welas asihnya pada sesama wajib kita asah dan apresiasi.

“Kegiatan untuk meningkatkan harga diri anak diawali dengan kegiatan bersama dengan orang tua. Jadi orang tua tidak sibuk dengan urusannya sendiri,” ujar Mira.

Ia menerangkan bahwa orang tua harus mengambil kesempatan quality time secara rutin bersama anak, apa pun kegiatannya.

Dengan adanya quality time, orang tua diharapkan mampu memahami anaknya mulai dari aspek kebutuhan, gaya berkomunikasi, gambaran kepribadian, dan karakter anak itu sendiri.

“Anak-anak itu perlu bermain dan tidak hanya belajar, apalagi masa pandemi ini menyebabkan kesempatan mereka bermain menjadi terbatas,” tambahnya.

Terakhir, Mira menyarankan agar orang tua mau memberi kesempatan pada anak untuk bermain sesuka hati mereka.

Bermain asal masih dalam batas wajar bermanfaat karena sebagai hiburan dan meningkatkan kreativitas anak.

Halaman Awal