Skip to main content
Isi Chat DM Rizwan pada Ziva Magnolya Dibongkar Sule, Reaksi Putra Sambung Nathalie Malah Begini

Isi Chat DM Rizwan pada Ziva Magnolya Dibongkar Sule, Reaksi Putra Sambung Nathalie Malah Begini

Isi Chat DM Rizwan pada Ziva Magnolya Dibongkar Sule, Reaksi Putra Sambung Nathalie Malah Begini

Komedian  Sule membongkar perilaku anaknya,  Rizwan Fadilah. Ini terkait dengan  Ziva Magnolya.

Rupanya, putra sambung  Nathalie Holscher itu terbongkar pernah men-DM Diva Magnolya.

Memang, nama  Rizwan Fadilah kini kian santer terdengar di dunia hiburan.

Penyebabnya anak ketiga komedian Sule ini tampaknya mulai mengikuti jejak sanga ayah menjadi seorang presenter.

Rizwan sering terlihat di layar kaca dan menjadi sorotan publik.

Bahkan pada usianya yang masih 15 tahun, Rizwan mampu memandu program talk show mengikuti sang ayah.

Baru-baru ini, terungkap dia sempat mendekati penyanyi muda  Ziva Magnolya.

Diam-diam Rizwan mengidolakan sosok penyanyi muda jebolan ajang pencarian bakat Indonesia Idol,  Ziva Magnolya.

Halaman Selanjutnya

Bahkan Rizwan ketahuan sempat mengirim pesan di Instagram kepada  Ziva Magnolya.

Ketika  Ziva Magnolya jadi tamu konten Ini Bukan Talkshow, Senin (25/4/2022),  Sule pun menggoda Rizwan saat di depan penyanyi muda berparas imut ini.

"Cie pernah DM Ziva, hayoo ketahuan," goda  Sule dikutip dari kanal YouTube SULE PRODUCTION, Senin (25/4/2022).

Tampak malu, momen spesial bagi Njan sapaan akrabnya itu langsung menjadi kesempatan bertanya kepada  Ziva Magnolya tentang sosok pacarnya.

"Kak Ziva udah punya pacar belum, sih?" tanya Njan.

Bukan menjawab,  Ziva Magnolya malah bertanya balik kepada Njan.

Rizwan pung mengaku belum memiliki pacar.

Tak disangka Rizwan makin grogi ketika  Ziva Magnolya malah bertanya kepada  Sule perihal cocok atau tidak dengan Njan.

"Kang  Sule, aku cocok enggak sih sama Njan?" tanya  Ziva Magnolya.

Sontak saja,  Sule tampak terkejut dan heran dengan pertanyaan  Ziva Magnolya.

"Hah? Cocok. Anak zaman sekarang berani banget ya nanya pacar depan orang tua, apa karena orang tuanya pelawak?" ujar  Sule sambil tertawa.

Mendengar jawaban sang ayah, Rizwan sigap pindah posisi, tepat di samping  Ziva Magnolya.

Dia pun meminta pendapat ayahnya soal kemungkinan benar-benar menjadi pacar perempuan 21 tahun itu.

"Coba, mau liat mungkin persamaannya. Udah bisa ya? Gimana pendapatnya?" tanya  Rizwan Fadilah kepada ayahnya.

Suami  Nathalie Holscher pun menanggapi pertanyaan dari anak ketiganya itu.

Dia menasihati sang anak bahwa jodoh tidak akan ke mana-mana.

Hingga Rabu (27/4/2022), video unggahan Minggu (24/4/2022) itu menjadi trending topic pertama di YouTube.

Video itu sendiri sudah disaksikan lebih dari 4,6 juta kali.

Simak video selengkapnya:

youtube image

Anak Mulai Jatuh Cinta, Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?

Anak yang mulai tertarik pada lawan jenis alias jatuh cinta menandakan bahwa dia sedang memasuki masa transisi dari masa kanak-kanak menuju usia remaja.

Hal itu wajar terjadi pada setiap anak. Namun jika anak menjadi terobsesi dengan lawan jenis yang ditaksir, tentu kita sebagai orangtua dibuat pusing.

Apa yang dapat dilakukan orangtua saat anak jatuh cinta? Berikut kami rangkum ulasannya dari laman Moms.com.

1. Ketahui apakah anak jatuh cinta atau terobsesi

Ada perbedaan jelas antara jatuh cinta dan terobsesi. Ketika anak jatuh cinta, ia memiliki perasaan yang kuat namun masih dapat mengendalikan emosinya.

Di sisi lain, anak yang terobsesi pada lawan jenis bisa memperlihatkan perilaku yang tidak sehat.

Menurut Paired Life, obsesi dapat memicu rasa sakit dan penderitaan karena seseorang tidak bisa menjalin hubungan dengan orang yang diinginkan.

2. Membicarakan sosok yang sedang dipuja

Kita bisa meminta anak membicarakan sosok yang dipuja atau disukainya.

Agak sulit membuat anak terbuka dan ia bisa merasa malu, namun hal itu tetaplah penting untuk dibicarakan.

Dengarkan anak saat dia bercerita dan cobalah memahaminya. Biarkan anak mengungkapkan perasaannya dan mengatakan apa yang dia sukai dari orang tersebut.

Harap diingat, kebanyakan anak di usia remaja beranggapan orangtua tidak mengerti apa pun tentang cinta.

3. Jelaskan apa itu obsesi

Sangat penting untuk berbicara dengan anak tentang obsesi dan bahaya yang dapat ditimbulkan dari obsesi.

Berikan peringatan kepada anak bahwa terobsesi dengan seseorang bukanlah hal yang baik.

Ketika kita tergila-gila dengan seseorang, biasanya kita memposisikan orang tersebut sebagai sosok yang sempurna.

Juga, jelaskan kepada anak, terobsesi pada seseorang yang tidak dapat dikejar merupakan tindakan yang sia-sia. Buat dia mengerti, perasaan yang mendalam bisa dialaminya bersama orang lain.

Jatuh cinta bukan pengalaman sekali seumur hidup, dan anak yang mengetahui fakta ini bisa melangkah maju.

4. Ingatkan anak untuk tidak stalking medsos

Orangtua perlu mengingatkan anak agar tidak menggunakan medsos untuk stalking atau memata-matai orang yang disukainya.

Menurut Teen Vogue, kita sulit melupakan seseorang saat kita mengikuti orang itu di medsos.

Menjauh dari media sosial selama waktu tertentu dapat membantu, dan yang terbaik adalah unfollow atau berhenti mengikuti orang yang diincar.

Terus-menerus memeriksa akun media sosial si dia hanyalah sebuah cara untuk menjaga perasaan tetap ada, padahal seharusnya perasaan itu sudah terkubur dalam-dalam.

5. Mengajarkan self-love kepada anak

Ajarkan anak mencintai dirinya sendiri untuk membantu anak mengatasi perasaan jatuh cinta.

Biarkan anak memahami dirinya lebih penting daripada objek yang ditaksir. Terlepas dari segala sesuatu yang dia rasakan tentang orang yang disukainya, dia harus mengetahui bahwa mencintai dirinya jauh lebih penting.

Orangtua dapat mengajak anak untuk terlibat dalam kegiatan yang digemari. Langkah ini akan membuat anak tidak terlalu sering memikirkan sosok pujaannya.

Menurut A Conscious Rethink, terlibat dalam hobi atau aktivitas yang menyenangkan dapat membuat anak sibuk, yang dapat mengakhiri obsesinya.

6. Sadarkan anak, perasaannya hanya sementara

Anak harus mengetahui perasaannya itu bersifat sementara dan akan hilang seiring waktu.

Bisa jadi, ia akan mengalami emosi yang kuat karena cintanya tak terbalas, namun ini tidak akan berlangsung selamanya.

Biarkan anak mengerti apa yang dia rasakan hanya sementara dan akan berbeda setelah melewati waktu beberapa minggu atau bulan.

Guna membantu anak mengatasi obsesinya bersama lawan jenis, mintalah anak untuk menuliskan perasaannya.

Menulis jurnal merupakan cara yang baik untuk menjernihkan pikiran dan menghilangkan stres.

Cara ini juga akan membantu anak untuk bertemu orang baru. Ada kemungkinan, anak akan memeroleh hubungan yang baik dan sehat.

Halaman Awal