Skip to main content
Penyakit yang Jadi Penyebab Suami Baby Margaretha Meninggal Dunia, Christian Bradach Ogah ke Dokter

Penyakit yang Jadi Penyebab Suami Baby Margaretha Meninggal Dunia, Christian Bradach Ogah ke Dokter

Penyakit yang Jadi Penyebab Suami Baby Margaretha Meninggal Dunia, Christian Bradach Ogah ke Dokter

Kabar duka datang dari artis  Baby Margaretha. Sang suami  Christian Bradach dikabarkan  meninggal dunia.

Adanya kabar ini juga dibenarkan langsung oleh  Baby Margaretha.

Namun, dia menyebut suaminya itu keras kepala.

Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan meninggal?

Suami  Baby Margaretha,  Christian Bradach  meninggal dunia hari ini sekitar pukul 11.00 WIB, Minggu (13/3/2022).

 Baby Margaretha mengungkapkan, suaminya tutup usia karena penyakit kolestrol.

"Iya (meninggal karena) kolesterol," kata  Baby Margaretha saat dihubungi awak media.

 Baby Margaretha menjelaskan bahwa suaminya sudah cukup lama mengidap penyakit kolesterol. Namun,  Christian Bradach sering kali menolak untuk diperiksa ke dokter.

Halaman Selanjutnya

"Dia nggak mau ke dokter. Aku udah paksa dia ke dokter nggak pernah mau," jelasnya.

"Dia bilang dia kuat, selalu bilang gitu. Memang keras kepala orangnya nggak pernah mau ke dokter," lanjutnya.

Jenazah  Christian Bradach akan dimakamkam sore ini di Bandung, Jawa Barat.

"Sore ini (dimakamkan) ini lagi di mandikan," pungkasnya.

Kabar duka ini dibagikan oleh Baby di laman Instagramnya pada siang tadi. Postingannya pun menuai reaksi dari warganet hingga rekan artis.

Menitik kolom komentar, mereka mengucapkan belasungkawa dan mendoakan suami  Baby Margaretha agar diterima di Sisi Tuhan.

Sebagai informasi, Baby Margaretha menikah dengan pria asal Austria, Christian Bradach di Bandung, Jawa Barat, pada 1 April 2018.

Awas! Ini 6 risiko penyakit akibat kolesterol tinggi

Kolesterol tinggi bila dibiarkan akan memicu munculnya berbagai penyakit. Ini 6 risiko penyakit yang diakibatkan kolesterol tinggi.

Kolesterol tinggi adalah kondisi kesehatan yang banyak dialami.

Menurut Medical News Today, kolesterol adalah substansi yang melalui aliran darah dan terbagi menjadi dua lipoprotein berbeda, yakni low-density lipoprotein (LDL) dan high-density lipoprotein (HDL).

Kolesterol LDL juga dikenal sebagai kolesterol "jahat" karena menyebabkan timbunan lemak di pembuluh darah.

Kondisi tersebut dapat memblokir aliran darah, kemudian menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Sementara HDL atau kolesterol "baik" membantu menghilangkan kolesterol tubuh melalui hati.

Kadar kolesterol HDL yang tinggi dapat mengurangi risiko masalah jantung dan stroke.

Ketahui lebih lanjut tentang bahaya kolesterol tinggi dan tindakan apa saja yang dapat membantu mencegahnya.

Bahaya kolesterol tinggi

Berikut sejumlah bahaya kolesterol tinggi yang perlu diwaspadai:

1. Penyakit jantung koroner

Bahaya utama dari kolesterol tinggi adalah peningkatan risiko penyakit jantung koroner, yang dapat menyebabkan kematian akibat serangan jantung.

Menurut WebMD, jika kadar kolesterol terlalu tinggi, kolesterol akan menumpuk di dinding arteri.

Seiring waktu, penumpukan ini dapat menyebabkan pengerasan arteri atau aterosklerosis.

Beberapa area arteri yang menyempit dapat memperlambat aliran darah ke bagian otot jantung.

Plak kolesterol yang pecah dan mengambang di pembuluh darah yang lebih kecil juga bisa menyebabkan penyumbatan sebagian atau total.

Terkadang, sel-sel inflamasi mungkin pergi ke area plak yang rusak dan juga menyebabkan penyempitan di sana. 

Berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan nyeri dada yang disebut angina, atau serangan jantung jika pembuluh darah tersumbat sepenuhnya.

2. Stroke

Bahaya kolesterol tinggi lainnya adalah meningkatkan risiko stroke.

Plak kolesterol tidak hanya melapisi pembuluh darah di dalam dan di sekitar jantung, tetapi juga mempersempit arteri tertentu yang mengarah ke otak.

Jika pembuluh yang membawa darah ke otak tersumbat sepenuhnya, seseorang berpotensi terkena stroke.

3. Penyakit arteri perifer

Bahaya kolesterol tinggi tak hanya berdampak pada jantung dan otak, tetapi juga bisa menyebabkan gejala di kaki dan otak (penyakit pembuluh darah perifer).

Kaki adalah yang paling umum. Ketika mengalami kondisi ini, seseorang mungkin merasakan kram di betis saat berjalan dan umumnya akan membaik dengan istirahat.

Kondisi ini seperti angina, tapi seperti di kaki, bukan di jantung.

4. Diabetes

Diabetes dapat mengganggu keseimbangan antara kadar kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL).

Orang dengan diabetes cenderung memiliki partikel LDL yang menempel SI arteri dan lebih mudah merusak dinding pembuluh darah.

Glukosa akan menempel pada lipoprotein. Kolestrrol LDL yang berlapis gula akan tetap berada di aliran darah lebih lama dan dapat berkontribusi terhadap pembentukan plak.

Orang dengan diabetes, terutama diabetes tipe 2, bisa memiliki kadar HDL rendah dan trigliserida tinggi (jenis lemak darah lain).

Kedua faktor ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan arteri.

5. Tekanan darah tinggi

Bahaya kolesterol tinggi lainnya adalah memicu tekanan darah tinggi.

Penyempitan arteri di seluruh tubuh karena timbunan plak kolesterol dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Hal itu terjari karena pembuluh darah tidak bisa lagi rileks secara efektif untuk membiarkan darah mengalir pada tingkat tekanan yang sehat.

Menurut Everyday Health, kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi adalah silent killer.

Artinya, gejalanya tidak langsung terasa, kecuali jika kadarnya sangat tinggi.

Namun, keduanya bisa merusak pembuluh darah dari waktu ke waktu dan meningkatkan risiko masalah kesehatan lebih lanjut.

6. Penyakit ginjal kronis

Kebanyakan orang tak menduga bahaya kolesterol tinggi bisa berdampak terhadap organ ginjal.

Tapi, penyempitan arteri yang mengarah ke ginjal ternyata banyak terjadi.

Jika penyumbatannya cukup signifikan, seiring waktu ginjal akan kekurangan oksigen, dan kondisi itu dapat menyebabkan kerusakan permanen.

Salah satu kemungkinan tanda adanya penyumbatan arteri ginjal adalah tekanan darah tinggi yang tidak merespon obat-obatan.

Itu karena ginjal berperan penting dalam mengatur tekanan darah dengan menyaring cairan dalam tubuh, termasuk dalam darah.

Halaman Awal