Skip to main content
Kaget Disebut Anak Durhaka, Kalina Ocktaranny: Pesen Kacang Aja Aku yang Transfer

Kaget Disebut Anak Durhaka, Kalina Ocktaranny: Pesen Kacang Aja Aku yang Transfer

Kaget Disebut Anak Durhaka, Kalina Ocktaranny: Pesen Kacang Aja Aku yang Transfer

Kalina Ocktaranny tak menyangka dirinya dituduh anak durhaka oleh sang ibunda Erlan Wardhania.

Mama Een menuding Kalina Ocktaranny tak pernah mengurusinya dan tak dijenguk dikala sakit.

Bahkan Mama Een sebut dirinya hanya dipasrahkan oleh Kalina Ocktaranny kepada seorang pengasuh.

Kalina Ocktaranny kemudian berusaha membantah hal tersebut dengan memberikan sejumlah bukti.

Sebagaimana diketahui  Kalina Ocktaranny tak terima disebut ibunya sebagai anak durhaka. Kalina menegaskan bahwa apa yang diucapkan ibunya tidak benar.

Kalina Ocktaranny merasa terhina dengan omongan sang ibunda. Padahal selama ini dirinya selalu bersikap baik dengan sang ibunda.

Kalina bahkan menunjukkan bukti transfer yang dia kirim untuk sang ibu dan menelepon saudaranya sebagai saksi.

"Ini yang namanya nggak pernah minta? 'Rani mama beli kacang mede tolong ditransfer'. Mama sampai pesen kacang aja itu harus aku yang transfer, ini masalah kecil aja ya," kata Kalina saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan baru-baru ini.

Halaman Selanjutnya

Kalina Ocktaranny tak menyangka dirinya disebut durhaka oleh sang ibunda, Erlan Wardhania, eks Vicky Prasetyo bongkar fakta sebenarnya.

Seperti diketahui, baru-baru ini Erlan Wardhania alias Mama Een membuat pengakuan mengejutkan soal Kalina Ocktaranny.

Mantan istri Vicky Prasetyo itu disebut anak durhaka karena tak pernah turun tangan langsung untuk merawat ibunya yang tengah sakit.

Bahkan, menurut pengakuan Mama Een, Kalina tak pernah menjenguknya.

Kalina hanya memasrahkan perawatan dan pengobatan Mama Een pada seorang asisten bernama Omen.

Mengenai hal itu, Kalina Ocktaranny akhirnya buka suara. Ibunda dari Azka Corbuzier itu tak menyangka dirinya disebut anak durhaka.

Dia merasa terhina dengan omongan sang ibunda. Padahal selama ini dirinya selalu bersikap baik dengan sang ibunda.

Kalina kemudian mengatakan bahwa apa yang diucapkan ibunya adalah tidak benar.

Kalina juga menunjukkan bukti transfer yang dia kirim untuk sang ibu dan menelepon saudaranya sebagai saksi.

"Ini yang namanya nggak pernah minta? 'Rani mama beli kacang mede tolong ditransfer'. Mama sampai pesen kacang aja itu harus aku yang transfer, ini masalah kecil aja ya," kata Kalina saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan baru-baru ini.

Tak ingin dirinya dicap buruk oleh khalayak ramai, Kalina dengan berat hati harus mengungkap semuanya ke publik.

"Maaf banget mama, aku harus ngomong karena mama juga menjatuhkan aku," sambungnya.

Wanita 41 tahun tersebut merasa telah dijelek-jelekkan oleh ibu kandungnya.

Kalina yang mengaku tak habis pikir dengan sikap sang ibu, secara blak-blakan berujar bahwa dirinya tak minta dilahirkan dari ibundanya.

"Dalam keadaan sakit masih jelekin aku. Aku salah apa? Satu mah, sebutin satu aja masalahnya apa. Aku juga nggak minta dilahirin," ujar Kalina.

Sementara itu, Kalina menduga sikap ibunya ini karena pengaruh Vicky.

"Aku nggak takut, aku akan bilang yang sebenarnya. Aku tahu pihak sana mau menghancurkan aku. Silahkan kalau mau bilang aku nggak perhatiin mama aku yang sakit, silahkan. Tapi aku punya bukti juga, aku bukan anak yang durhaka," tandasnya.

Pengakuan Ibunda Kalina Ocktaranny

Sebelumnya Mama Een mengungkap sikap buruk putri semata wayangnya itu pada publik.

Mama Een menyebut selama ini Kalina tak pernah turun tangan langsung untuk merawatnya.

Menurut cerita Mama Een, sang putri tak pernah menjenguknya.

"Jujur selama saya sakit ini, Kalina nggak pernah ke sini, nggak pernah telepon saya, saya telepon ga diangkat," ungkap Mama Een, dikutip dari tayangan YouTube Cumicumi, Jumat (25/2/2022).

Mama Een menyebut Kalina telah melakukan kejahatan padanya. (Tribunnews.com)

Pertemuan terakhir Mama Een dengan Kalina terjadi saat ulang tahun sang mama tahun lalu.

"Saya WA pun nggak pernah dibalas. Terakhir dia ke sini tahun lalu, 11 November waktu saya ulang tahun," lanjut Mama Een.

Ditanya soal penyebab Kalina menelantarkannya, Mama Een mengaku tak tahu.

Namun, Mama Een menduga Kalina menaruh dendam pada dirinya.

"Saya nggak tahu masalah apa, yang tahu kan Rani (panggilan Kalina,-red). Dendam mungkin sama saya," sambung Mama Een.

Mama Een menyebut Kalina telah melakukan kejahatan kemanusiaan padanya.

"Kalau boleh saya bilang, ini adalah kejahatan terhadap diri saya. Dari awal saya sakit, dia yang ngurus saya sama Omen. Itu panjang perjalanan saya," cerita Mama Een.

Menurutnya, jika Kal

"Kalo Rani lebih peduli lagi sama saya, mungkin dari tahun lalu saya udah sembuh ya, ini kan kaki saya nggak bisa jalan," papar Mama Een.

Mulanya, Mama Een divonis menderita kanker rahim. Setelah menjalani pengobatan kanker, Mama Een dipindah ke rumah sakit yang berbeda.

Satu setengah tahun Mama Een menjalani rawat jalan untuk mendapatkan kesembuhan.

Berbagai tes dan pengobatan telah ia lalui, namun tak kunjung membuahkan hasil.

Mama Een menyebut Omen dan Kalina lalai karena tidak memprioritaskan pengobatannya.

Misalnya, saat hasil MRI keluar, baik Omen maupun Kalina tak segera mengambilnya ke rumah sakit. Sehingga, hasil MRI tersebut sudah tidak valid. 

"Misalnya untuk mengambil hasil MRI saya, itu Omen lalai sehingga kedaluwarsa. Jadi harus ulang dari awal lagi, mulai berbulan-bulan lagi," ujar Mama Een.

Hal ini pula yang membuat penanganan dokter terhambat.  Menurut Mama Een, meski telah mempercayaan pengobatannya ke Omen, Kalina harus selalu memantau secara langsung.

Ia menilai tindakan Kalina selama ini sama sekali tak mencerminkan baktinya pada orang tua.

"Oke dia memang kasih saya asisten, tapi itu sebagai pengganti dirinya, tapi seharusnya nggak dilepas begitu saja, tetep dipantau," jelas Mama Een.

Untuk urusan biaya berobat pun, Mama Een menyebut Kalina tidak menyiapkan dana dalam jumlah besar.

Beruntung selama ini biaya pengobatan dan operasi Mama Een ditanggung oleh BPJS. Sehingga Mama Een tak harus mengeluarkan biaya apapaun.

Mama Een menyayangkan pernyataan Kalina yang menyebut bekerja keras untuk menghidupinya. Faktanya, selama ini Mama Een hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri.

"Katanya cari uang untuk mama, tapi nyatanya enggak. Ambulans saja nggak bayar, karena saya penerima BPJS. Obat-obatan juga enggak, ditanggung sama BPJS," tutup Mama Een.

Sikap Kalina tersebut membuat Mama Een amat kecewa. Mama Een merasa empati Kalina sudah mati.

Halaman Awal