Skip to main content
Isi Chat Grup Telegram Afiliator Binomo Dibongkar Denny Cagur pada Gita Sinaga, Efek Indra Kenz

Isi Chat Grup Telegram Afiliator Binomo Dibongkar Denny Cagur pada Gita Sinaga, Efek Indra Kenz

Isi Chat Grup Telegram Afiliator Binomo Dibongkar Denny Cagur pada Gita Sinaga, Efek Indra Kenz

Heboh  Indra Kenz dan Doni Salmanan,  Denny Cagur blak-blakan mengaku pernah bergabung dalam grup telegram afiliator Binomo.

Namun keikutsertaan  Denny Cagur bukan untuk ikut trading.

Denny Cagur rupanya melakukannya hanya karena ingin mencari tahu cara kerja mereka.

Semua ia beberkan seiring dengan terbongkarnya penipuan berkedok trading menggunakan aplikasi Binomo yang menyeret nama Indra Kenz.

Komedian  Denny Cagur pun belum lama ini angkat bicara saat jadi bintang tamu podcast Pantengin TV, belum lama ini.

Dalam obrolannya dengan Gita Sinaga selaku host,  Denny Cagur mengaku pernah terjun langsung ke grup Telegram afiliator binary option.

Bukan berniat ikut trading, Denny saat itu hanya berpura-pura untuk mengetahui cara kerja mereka.

Mulanya, Denny menonton video tentang afiliator trading di podcast Pantengin TV.

Halaman Selanjutnya

Untuk diketahui, pada Januari 2022 lalu, podcast tersebut ramai dibicarakan karena artis peran Ichal Muhammad blak-blakan mengungkap penipuan berkedok trading.

Ichal Muhammad menceritakan pengalamannya saat menjadi afiliator hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti.

Dari situ, Denny menyelami "dagangan" para afiliator setelah rajin menonton podcast terkait trading binary option.

Ia sampai menelusuri siapa saja afiliator produk tersebut di Indonesia hingga menemukan link yang disematkan di akun media sosial salah satu afiliator.

Rupanya link tersebut mengarahkan  Denny Cagur pada sebuah ruang obrolan di aplikasi Telegram.

"Saya cek satu-satu ke salah satu nama, saya lihat ada link di situ, saya klik link masuk ke Telegram," ujar Denny dikutip Kompas.com dari YouTube Pantengin TV, Rabu (30/3/2022).

Kata Denny, dia tak tahu apakah ruang obrolan itu milik afiliator atau punya pemilik aplikasi.

Yang pasti dalam ruang obrolan tersebut dia melihat banyak penawaran investasi dengan jaminan keuntungan menggiurkan.

"Di grup itu dicantumkan cara kerja investasi. Jadi ada sistem titip dana, misalnya, contoh nih investasi titip Rp 1 juta get Rp 15 juta. Seperti inilah mungkin cara mereka membuai mimpi ya," kata Denny.

Ada banyak penawaran investasi titip dana yang ditemukan Denny di sana, mulai dari yang terkecil modal Rp 300.000 profit jadi Rp 4 juta sampai yang terbesar ada modal Rp 10 juta dapat Rp 250 juta.

"Rp 300.000 dapatnya Rp 4 juta. Rp 400.000 dapatnya Rp 5 juta, terus sampai Rp 10 juta dapatnya Rp 250 juta. Setiap investor wajib menunggu (sampai) enam jam waktu pencairan (keuntungan)," ujar Denny.

Memosisikan diri sebagai orang awam,  Denny Cagur mengikuti alur penawaran tersebut hingga dia sampai pada tahap pengisian formulir identitas pribadi.

"Saya isi semua, saya tulis fake (identitasnya). Saya cuma pengin tahu tahapan berikutnya apa sih? Terus dia ngasih satu nomor rekening untuk transfer, kita mau (paket investasi) yang mana nih," ucap Denny.

Sebelum mengisi formulir dengan identitas palsunya, Denny juga berkali-kali mengajukan pertanyaan soal siapa sosok mentor, afiliator, dan jaminan mendapatkan keuntungan.

Semua hal yang ditanyakan Denny dibalas oleh seorang admin dengan jawaban "iya".

"'Langsung profit hari ini?' saya tanya, 'Iya, Kak, cukup tunggu 3-6 jam, profit, langsung masuk ke rekening bank Kakak', seperti itulah mereka menjual mimpi-mimpi," kata Denny.

Denny lalu diundang ke sebuah grup lain di Telegram berisi testimoni mendapatkan profit.

Anehnya, grup tersebut bersifat satu arah sehingga hanya orang-orang tertentu yang bisa memamerkan keuntungan.

Hal tersebut menambah kecurigaan Denny hingga ia menduga bahwa mereka yang ada dalam grup Telegram testimoni adalah sindikat.

"Diundang ke grup Telegram berikutnya, isinya testimoni semua, (dari) orang-orang yang berhasil. Jadi kalau menurut saya ini adalah mungkin bisa dibilang sindikat gitu ya," katanya.

Perjalanan Denny menyelami link dari afiliator binary option berakhir di grup testimoni. Komedian itu tidak lanjut melakukan transaksi karena niat awal hanya ingin mengetahui alur bisnis tersebut.

"Saya sekadar itu, cukup tahun, saya sih enggak transfer berapa-berapa, saya pengin tahu cara kerjanya gimana sih?" ucapnya.

Menurut pantauan Denny, grup Telegram yang ia ikuti saat itu beranggotakan ribuan orang dengan sistem komunikasi satu arah.

Orang-orang yang merugi tidak bisa komplain di grup tersebut karena tidak ada akses untuk bersuara.

Sementara itu, baru-baru ini afiliator trading binary option Quotex dan Binomo, Doni Salmanan dan  Indra Kenz ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penipuan.

Doni Salmanan ditetapkan sebagai tersangka pada Selasa (8/3/2022) usai dilaporkan oleh seorang berinisial RA yang mengaku sebagai korban. Dia terancam 20 tahun penjara.

Sementara  Indra Kenz ditetapkan sebagai tersangka penipuan hingga tindak pidana pencucian uang (TPPU) berkedok investasi Binomo pada Kamis (24/2/2022) dengan ancaman 20 tahun penjara.

Simak video selengkapnya: 

youtube image
Halaman Awal