Skip to main content
Inilah Isi Buku Harian Ibunda Nirina Zubir yang Jadi Petunjuk Awal: Uang Aku Ada Tapi pada Kemana Ya

Inilah Isi Buku Harian Ibunda Nirina Zubir yang Jadi Petunjuk Awal: Uang Aku Ada Tapi pada Kemana Ya

Inilah Isi Buku Harian Ibunda Nirina Zubir yang Jadi Petunjuk Awal: Uang Aku Ada Tapi pada Kemana Ya

Artis Nirina Zubir mulai mengetahui adanya kasus penggelapan aset tanah milik keluarganya dari catatan sang bunda.

Diketahui catatan itu ditulis karena saat itu sang bunda sudah sering lupa.

Mendiang ibunda Nirina Zubir jadi korban penggelapan aset, berupa 6 sertifikat tanah dan rumah milik mendiang ibunya.

Sebelum meninggal, ibunda Nirina sempat menulis curhatan aset hilang di buku harian yang akhirnya diketahui Nirina Zubir hingga menagis pilu.

Nirina Zubir tak bisa lagi menahan rasa sedihnya.

Pasalnya, sertifikat tanah dan rumah milik mendiang ibunya diketahui telah digelapkan oleh ART.

Riri Kasmita yang pernah bekerja sebagai asisten rumah-tangga di rumah orang tua Nirina Zubir diduga melakukan tindakan penggelapan.

Pilunya Nirina Zubir begitu dalam meningat dalang dari penggelapan aset ibundanya adalah orang terdekat almarhum.

Halaman Selanjutnya

Isi catatan yang ditulis Ibunda Nirina Zubir

Selain itu, Nirina juga mencurahkan kesedihannya lantaran sang ibunda sempat menulis catatan sebelum meninggal dunia.

Disebutkan Nirina, catatan itu berisi curhatan sang ibu yang berpikir hartanya hilang entah kemana.

"Ibu saya sudah meninggal 2 tahun lalu. Dan berat buat saya karena saya tahu ibu saya itu meninggal tidak tenang.

Karena saya punya catatan yang ditulis ibu saya 'uang aku ada tapi pada kemana ya' gitu.

Trus surat-surat belum kelar-kelar," kata Nirina Zubir, yang tak kuasa menahan tangisnya.

Sebab itulah, Nirina kini berjuang untuk menghukum orang-orang yang bertanggungjawab atas kasus ini.

Ia berharap para tersangka mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatan mereka.

"Saya masih ada sakit dihati saya karena disini urusannya adalah orang terdekat dari ibu saya yang melakukan ini.

Saya pengen kasus ini dikawal, dikarenakan ada sangkut pautnya dengan orang-orang yang mengerti hukum tapi menyalahgunakan wewenang mereka," pungkas Nirina Zubir.

Nirina pun kini menyerahkan kasus itu kepada pihak berwajib.

Dikabarkan, tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka atas penggelapan aset berharga milik ibunda Nirina tersebut.

Sementara itu, masih ada dua orang lagi yang kini masih dalam prose penyelidikan polisi.

"Sekarang para pelaku Riri Kasmita bersama suaminya Edrianto, dan PPTA Farida telah dilakukan penahan terhadap mereka berdua.

Sekarang masih ada dua pelaku lagi yang akan ditindaklanjuti," ungkap Nirina Zubir, dilansir Tribun Style dari YouTube Seleb Cam pada Rabu, 17 November 2021.

Kronologi sertifikat tanah milik almarhum ibu Nirina Zubir digelapkan ART

Sebelumnya, Nirina mengatakan sertifikat tanah dan rumah milik mendiang ibunya diduga telah digelapkan oleh ART.

Hal itu diungkapkan Nirina saat menggelar jumpa pers baru-baru ini.

Nirina lantas membeberkan kronologi surat-surat tanah dan rumah milik ibundanya diganti dengan nama ART-nya.

Mulanya, sang ibunda mengaku kehilangan surat-surat berharga di rumah.

Lantaran tak bisa mengurus sendiri, ibunda Nirina meminta bantuan pada ART yang sudah bekerja di rumah orangtuanya sejak 2009 silam.

"Awal mulanya ibu saya ini merasa surat-surat tanahnya itu hilang.

Sehingga minta tolong sama ART-nya yang sudah bekerja dari 2009 untuk dibantukan diurus suratnya gitu," kata Nirina, dilansir Tribun Style dari YouTube Seleb Cam pada Rabu, 17 November 2021.

Alih-alih dibantu, justru ART tersebut melakukan hal sebaliknya.

"Alih-alih diurus, tapi kenyataan yang terjadi dia (ART-nya) diam-diam menukar semua surat diurusnya itu dengan namanya pribadi," imbuh Nirina Zubir.

Diduga, sejumlah enam surat berharga yang telah dibalik nama dari nama ibunda Nirina menjadi nama ART-nya.

Tak tanggung-tanggung, sebagian tanah tersebut bahkan diketahui sudah dijual.

"Jadi ada enam surat ditukar namanya dengan nama mereka gitu.

Dan sebagian dijaminkan ke bank, dan sebagian lagi mereka jual," beber Nirina dengan mata berkaca-kaca.

Nirina sangat menyayangkan perilaku tak terpuji yang dilakukan ART ibundanya itu.

Rasa sedih dan kecewa pun kini menyelimuti hati Nirina Zubir.

"Ibu saya sudah meninggal 2 tahun lalu. Dan berat buat saya karena saya tahu ibu saya itu meninggal tidak tenang.

Karena saya punya catatan yang ditulis ibu saya 'uang aku ada tapi pada kemana ya' gitu.

Trus surat-surat belum kelar-kelar," ungkap Nirina sembari menahan tangis.

Akibatnya, Nirina kini ingin memproses kasus ini dengan tuntas dan menghukum orang-orang yang terlibat di dalamnya.

"Saya masih ada sakit dihati saya karena disini urusannya adalah orang terdekat dari ibu saya yang melakukan ini.

Saya pengen kasus ini dikawal, dikarenakan ada sangkut pautnya dengan orang-orang yang mengerti hukum tapi menyalahgunakan wewenang mereka," pungkas Nirina Zubir.

Halaman Awal