Skip to main content
Jejak Digital Dokter Lois yang Tak Percaya Covid-19, Sebut Raffi Ahmad Akan Meninggal Usai Vaksin

Jejak Digital Dokter Lois yang Tak Percaya Covid-19, Sebut Raffi Ahmad Akan Meninggal Usai Vaksin


JAKARTA - Dokter Lois Owien ternyata pernah menyinggung Raffi Ahmad yang telah menerima vaksin Covid-19.

Bahkan sang dokter memprediksi bahwa Raffi Ahmad bisa mengalami nasib seperti suami Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair.

Namun sejauh ini, apa yang dinyatakan oleh Dokter Lois Owien, tak dapat dibenarkan.

Belakangan geger menuai kontroversi dr Lois Owien karena pernyataannya tak percaya pada virus Covid-19.

Ternyata dari jejak digital menunjukkan bahwa dr Lois pernah sebut Raffi Ahmad akan meninggal karena vaksin.

Dalam unggahannya di Instagram beberapa bulan lalu, dr Lois menyebut suami dari Nagita Slavina itu akan bernasib sama seperti suami BCL, almarhum Ashraf Sinclair yang meninggal dunia karena serangan jantung.

"Rafi Ahmad ini sudah di suntik Vaksin flu kan?? Ingat suami BCL?? Nahbisa kejadian mendadak seperti itu," ujar dr. Lois, dikutip dari Instagram @dr_lois7, Selasa (13/7/2021).

Menurutnya, usai divaksin tubuh Raffi akan menyimpan etil mercury dan formaldehid.

Komponen ini dinilai oleh Lois akan menyebabkan kematian, jika tercampur dengan susu kalsium dan obat penurun kolesterol.

"Karena Rafi Ahmad ini SDH menyimpan etil mercury dan formaldehid di tubuhnya," jelasnya.

Tak sampai situ, dr. Lois juga menyebut bahwa Nagita Slavina akan jadi janda karena Raffi yang akan meninggal dunia.

"Begitu rajin minum susu calsium dan obat penurun kolesterol (Statin,Lipitor) Maka, istrinya akan jadi Janda kembang," lanjutnya mengakhiri.

Unggahan dr. Lois ini pun langsung dihujani komentar pedas warganet.

Banyak yang merasa pendapat sang dokter tak sesuai dengan pendidikan yang ia tempuh.

Dilansir Tribunnews.com, dr Lois beberapa hari lalu ditangkap pihak kepolisian di Apartemen Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan pada Minggu (11/7) sore.

Hal tersebut karena beberapa pernyataannya soal Covid-19 yang dianggap meresahkan dan menimbulkan polemik.