Skip to main content
Bintang Emon Ngaku Sedang Di-endorse Covid-19, Sebut Ada Orang Kaya dan Centang Biru yang Diajak

Bintang Emon Ngaku Sedang Di-endorse Covid-19, Sebut Ada Orang Kaya dan Centang Biru yang Diajak


Sebuah postingan video dari Bintang Emon tentang Covid-19. Ia bicara tentang endorse Covid-19 yang dialaminya.

Belum diketahui apa arti video itu, namun Bintang Emon mendapatkan dukungan sejumlah artis dan teman-temannya.

Komika Ernest Prakasa memberi dukungan agar Bintang Emon segera pulih.

"Lekas pulih Tang," tulis Ernest Prakasa.

Dukungan juga diberikan oleh penyanyi Rossa.

"Cepeet sembuh yaaa," kata Rossa.

Postingan komentar itu dibalas Bintang Emon.

"terima kasi teh ochaaa," katanya.

Sebelumya, Bintang Emon memposting video tentang endors Covid-19.

Berikut petikan videonya:

"Malam ini gua lagi di-endorse Covid-19, syaratnya simpel, tinggal nafas terengah-engah, mual-mual, batuk-batuk sama sakit kepala banget, oh sama harus siap dituduh bagian dari konspirasi dan harus siap disumpah karena angkanya bagus, gw ambil ajalah

karena kayaknya lagi bakar duit, soalnya hari ini saja, yang diendors ada 10 ribu lebih, gila banyak banget kan.

Lu bisa lihat gathering talent-nya di rumah sakit terdekat, lagi bagi-bagi invoice tuh, bagi-bagi duit tuh, dan yang di-endorse dari berbagai lapisan, ada orang kaya, centang biru, mahasiswa, pelajar dan banyak lah lainnya, cuma yang sering disorot kan satu dua ini ya,

ada yang teman gw bokapnya meninggal, diendors juga, ada teman gw sekarang masih di rumah sakit, nafasnya sesak banget, gila, aktingnya keren banget doi,

Reza Rahardian lewat tuh kayaknya,," katanya.


Virus Corona Bermutasi

Mutasi Virus Corona semakin menjadi-jadi. Varian Delta Varian Delta 1617.2 yang membuat masalah di India ternyata sudah masuk di Indonesia.

Gejala Covid-19 akibat varian corona Delta dari India itu adalah sakit perut, hilangnya selera makan, muntah, mual, nyeri sendi dan gangguan pendengaran.

Varian Delta 1617.2 telah ditemukan di beberapa daerah di Indonesia. Penelusuran sementara ini, banyak ditemukan di daerah Kudus dan Bangkalan.

Sejauh ini, penelusuran terkait asal datangnya virus tersebut masih terus dilakukan agar dapat diketahui darimana asalnya.

Terkait ini, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan untuk memetakan persebaran virus ini, penelitian masih dilakukan melalui metode Whole Genome Sequencing (WGS) atau surveilans meski belum menjangkau seluruh wilayah Indonesia. 

"Penelitian memerlukan WGS atau sampel yang jumlahnya lebih besar. Suatu saat nanti, kita bisa menelusuri darimana virus tersebut berasal, darimana masuknya dan menyebar ke mana saja," jelasnya saat menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (15/6/2021)  yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Dijelaskan lebih lanjut, adanya varian dari suatu virus dikarenakan itu adalah upaya virus untuk bertahan hidup.

Proses mutasinya ini akan berlangsung terus menerus apabila potensi penularan tersedia.

Karenanya, jika penularan masih terus berlangsung tengah-tengah masyarakat, maka peluang virus untuk bermutasi masih ada. 

Terkait vaksin yang diberikan kepada masyarakat saat ini, Wiku memastikan memiliki efektifitas tinggi. Karena efikasinya diatas 50% terpenuhi.

Meski demikian, penelitian lebih lanjut terkait ini masih terus dilakukan. Untuk memastikan bahwa vaksin yang digunakan adalah vaksin yang efektif. 

"Vaksinasi yang dilakukan harus betul-betul bisa memberikan proteksi kolektif atau herd immunity dari masyarakat yang diberi vaksin," pungkas Wiku.