Skip to main content
Perseteruan Bobby Nasution vs Gubernur Sumut Makin Panas, Edy Rahmayadi Balas Sindiran Menantu Jokowi: Kerjaan Bukan Sendiri-sendiri, Ini Tim!

Perseteruan Bobby Nasution vs Gubernur Sumut Makin Panas, Edy Rahmayadi Balas Sindiran Menantu Jokowi: Kerjaan Bukan Sendiri-sendiri, Ini Tim!


Menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution resmi dilantik menjadi Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (26/2/2021).

Mengutip Kompas.id, Bobby secara khusus diminta segera menangani pandemi di wilayahnya yang menjadi episentrum penularan.

"Setelah dilantik, para kepala daerah otomatis menjadi Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Itu harus segera diselesaikan," kata Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi, Jumat (26/2/2021).

Beberapa bulan menjabat sebagai Wali Kota Medan, hubungan Bobby dengan Edy Rahmayadi kini panas dingin.

Edy melontarkan statemen menohok ketika ditanya mengenai komentar Wali Kota Medan soal masalah lokasi karantina WNI yang datang dari luar negeri.

Menurut Edy, Bobby Nasution terlalu mengada-ada.

Padahal, kata Edy, baik Satgas Covid-19 Sumut maupun Satgas Covid-19 Kota Medan merupakan tim yang sejak setahun terakhir selalu berkoordinasi, sama-sama bertugas dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona di wilayah Sumut.

Jadi, kata Edy, dia menganggap ketidaktahuan Bobby tersebut tidak mendasar sama sekali.

"Tanya sama dia (Bobby) dilibatkan atau tidak? Itu kan tim work, satu tim. Salah besar berarti dia," tegas mantan Pangkostrad itu, Kamis (6/5/2021) dikutip dari TribunMedan.com. 

Menurut Edy, penanganan virus corona di Sumut merupakan tugas semua elemen kepala daerah.

Bukan menjadi kewenangan masing-masing pemerintah kabupaten maupun pemerintah kota, termasuk dirinya, selaku Gubernur Sumut dan Kasatgas Covid-19 Sumut.

"Bukan tidak dilibatkan. Ini kan satu tim, kerjaan bukan sendiri-sendiri. Tim," ucapnya.

Bila Bobby tetap mengaku tidak tahu akan hal tersebut, maka Edy menyarankan agar menantu Jokowi itu menanyakan langsung kepada Tuhan.

"Kalau tidak tahu, tanya Tuhan Yang Maha Tahu," ujar Edy usai salat zuhur berjamaah di Masjid Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Medan.

Diketahui, Satgas Covid-19 Sumut telah menetapkan tempat karantina bagi WNI yang datang dari luar negeri, yakni sejumlah hotel dan sejumlah gedung milik Pemprov Sumut.


Sebelumnya, Bobby meminta Gubernur Sumut memberi penjelasan lebih lanjut mengenai lokasi yang dijadikan tempat isolasi selama masa larangan mudik lebaran.

Bobby mengatakan, berdasarkan informasi yang ia dapat, lima hotel dan beberapa kantor milik organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Sumut yang ada di Kota Medan akan dijadikan tempat isolasi terhadap WNI dari luar negeri yang tiba di Bandara Kualanamu Internasional Aiport (KNIA).

Sesuai ketentuan, setiap orang yang datang dari luar negeri harus terlebih dahulu menjalani isolasi.

"Ini karantina adanya di Medan dibuat, memang WNA (warga negara asing) di Deliserdang dekat bandara."

"Untuk di Medan ada beberapa hotel dan beberapa kantor dinas lah kita bilang milik provinsi bukan Kota Medan, karena ini wilayahnya provinsi, tapi kami meminta agar Kota Medan diberi informasi lebih lanjut," kata Bobby di Balai Kota Medan, Rabu (5/5/2021).

Bobby pun meminta kepada Gubernur Sumut agar Pemerintah Kota (Pemko) Medan dilibatkan lebih jauh terkait masalah teknis isolasi ini.

Ia mengatakan agar pihaknya bisa turut membantu, baik dari sisi personel atau kebutuhan konsumsi WNI yang menjalani isolasi mandiri.

"Karena seperti keluar hotel, begitu ada keluarganya yang datang. Sementara pasukan di sana tidak paham, harusnya Kota Medan diinformasikan agar penambahan pasukan di sana apakah dari BPBD kita, Satpol PP kita, itu bisa membantu provinsi sumut menambah personel, hotelnya sampai hari ini ada 5 hotel," ungkapnya.

Sayangnya, Bobby tidak mengetahui hotel dan kantor dinas mana saja yang akan dijadikan lokasi isolasi.

Ia meminta agar lokasi tersebut diinformasikan untuk memudahkan masyarakat.

"Inikan juga saya bilang, masyarakat harus tahu, agar apa, agar masyarakat yang menginap disitu terinformasikan, jangan pula dibilang sahur sama-sama berkumpul disitu, tapi saya tanya kemarin ke provinsi kita ajukan protokol kesehatan sangat ketat sama provinsi," ujarnya.

Meski belum tahu tempat yang akan dijadikan lokasi isolasi, dia telah menjadwalkan untuk melakukan peninjauan.

"Mudah-mudahan nanti kami meninjau hotel-hotel yang hari ini ada, dan ini akan menanyakan penerapan protokol kesehatan di sana, WNI yang masuk yang di luar," pungkasnya.

(*)