Merry atau yang bernama asli Muhammad Sadili diketahui sudah menjadi
asisten pribadi Raffi Ahmad selama 17 tahun.
Belasan tahun jadi asisten Raffi Ahmad, Merry tak kuasa menahan tangisnya
melihat sang bos malah diperlakukan begini oleh orang lain.
Hal itu karena Merry mengaku sudah menganggap Raffi Ahmad sebagai adiknya
sendiri, bukan lagi sebagai bos.
Dilansir dari Youtube Briz Entertainment, Merry mengungkapkan ia tak hanya
bekerja sebagai asisten pribadi Raffi Ahmad.
Pasalnya, Merry mengurus semua keperluan suami Nagita Slavina, baik di
lokasi syuting maupun di rumah.
"Kalau saya ke bos Raffi itu mencakup semua, antara istri, pembantu,
pengasuh, itu udah semuanya," ungkap Merry, dilansir TribunnewsBogor.com
dari Youtube Briz Entertainment, Minggu (14/2/2021).
"Kalau saya tuh merangkup semuanya. Mulai dari bos Raffi masih tidur,
bangun tidur, sampai tidur lagi," tambah Merry.
Kemudian, Merry menjelaskan pekerjaan sehari-harinya bersama Raffi Ahmad
dimulai dari bangun tidur.
Diakui Merry, dirinyalah yang pertama kali membangunkan suami Nagita
Slavina dari tidurnya.
Setelah itu, Merry harus sudah menyiapkan 5 setel pakaian dan 3 pasang
sepatu yang akan dipilih Raffi Ahmad untuk syuting.
Tak hanya itu, Merry pun menyiapkan odol yang sudah ditaruh di atas sikat
gigi sang bos.
Kemudian, sesampainya di lokasi syuting, Merry pun harus menyiapkan
sarapan dan vitamin untuk Raffi Ahmad.
Menu sarapan pun tidak boleh sembarangan, kareena itu demi kesehatan suami
Nagita Slavina.
Menjabarkan job desk pekerjaannya, Merry menyebut dirinya itu adalah
pembantu yang multitalent.
"Saya ini antara perpaduan pembantu, asisten, semuanya deh merangkap ke
Raffi Ahmad," ujar Merry.
Meski begitu, Merry mengaku tidak pernah menyesal atau mengeluh dalam
melayani Raffi Ahmad.
Menurut pria berusia 42 tahun itu, Raffi Ahmad sudah dianggap seperti
adiknya sendiri.
"Kenapa saya ngelakuin itu, karena saya nganggap Raffi Ahmad itu bukan
kayak bos saya, tapi lebih kayak adik saya," ucap Merry.
"Semuanya dikasih buat kebaikan dia," tambahnya.
Mendengar pengakuan Merry, sang host Rizky pun memuji dedikasi Merry
kepada Raffi Ahmad sang bos.
Setelah itu, Rizky pun bertanya perihal titik terendah Merry selama 17
tahun jadi asisten Raffi Ahmad.
Diakui Merry, ia merasakan titik terendah saat Raffi Ahmad mendapat
musibah ditangkap BNN tahun 2013.
Ketika kembali mengenang momen tersebut, Merry mengaku selalu
menangisinya.
"Titik terendah saya sih pas bos lagi ada musibah. Karena pas waktu itu
persis ada di depan saya. Kalau saya ingat itu sedih banget," ujar Merry.
"Saya pasti nangis kalau ngebayangin itu. Ini gak udah tangis-tangisan ya,"
tambahnya.
Diungkapkan Merry, saat itu dirinya sempat kaget saat tiba-tiba banyak
polisi di rumah suami Nagita Slavina.
"Waktu itu, saya pagi-pagi datang ke rumah bos Raffi, tiba-tiba di depan
rumah bos sudah banyak banget orang yang berpakaian dari kepolisian.
Mobil berjejer, dipikir ada apa, kirain di hari Minggu itu ada banyak
temennya Raffi," ungkap Merry.
Tak disangka, kedatangan Merry ke rumah Raffi Ahmad saat itu ikut dicurigai
dan diinterogasi polisi.
Kepada polisi, Merry mengaku dirinya asisten pribadi Raffi Ahmad,
Namun polisi yang tidak percaya, malah membentak Merry dan menyuruhnya duduk
diam.
Merry yang saat itu tidak mengerti, langsung lemas saat mendengar pengakuan
dari pembantu suami Nagita Slavina.
Bahwa Raffi Ahmad saat itu ditangkap karena diduga konsumsi obat-obatan
terlarang.
"Ternyata setelah duduk, pembantu turun. Ternyata Aa diperiksa sama
polisi. Saya langsung lemes gak kuat, duduk," ujar Merry.
Yang semakin membuat Merry sedih, adalah ucapan Raffi Ahmad kepadanya
sebelum digiring ke kepolisian.
"Bos nepuk pundak saya 'Mer, kamu pulang'," ucap Merry menirukan ucapan
suami Nagita Slavina.
"Aku gak mau pulang bos," jawab Merry sambil menangis.
"Dalam hati, aku gak mau pulang, Aku mau ngurusin kamu sampai kapanpun,"
tambah Merry makin terisak.
Begitu melihat kepergian Raffi Ahmad yang digiring ke tahanan, tangis Merry
makin pecah.
Maka dari itu, Merry pun langsung menelpon sahabat Raffi Ahmad dan
mengabarkan kondisi bosnya.
Beruntung, banyak teman Raffi Ahmad yang mensupport dan membesuknya.
Diakui Merry, momen tersebut adalah titik terendah dalam hidupnya yang
membuat berderai air mata tiap kali mengingatnya
"Setelah bos naik ke mobil, terus saya telpon beberapa teman bos, ngabarin
kalau Raffi Ahmad ditangkap BNN.
Terus temannya pada besuk semua," papar Merry.
"Itulah titik terendah saya selama kerja bareng Raffi Ahmad," pungkas Merry.