Skip to main content
Dipenjara Hampir 40 Tahun, Pria Tak Bersalah Ini Dibebaskan Setelah Saksi Mengaku Telah Berbohong

Dipenjara Hampir 40 Tahun, Pria Tak Bersalah Ini Dibebaskan Setelah Saksi Mengaku Telah Berbohong


Seorang pria bernama Walter Forbes asal Michigan, Amerika Serikat (AS) telah dipenjara hampir 40 tahun dan baru dibebaskan setelah saksi mengaku berbohong.

Seperti yang dilansir dari USA Today, Forbes hanyalah seorang mahasiswa reguler di Michigan's Community College yang memiliki mimpi besar setelah lulus kuliah.

Impiannya yang ingin menjadi pengembang real-estate tertunda akibat dia terlibat dalam suatu perselisihan di bar suatu malam dan menjerumuskannya ke penjara hampir 40 tahun.

Pria yang berselisih dengannya di malam itu lalu menembak Forbes keesokan harinya. Dampak dari tembakan itu membuat proses pulih Forbes cukup lama sampai beberapa bulan namun dijerumuskannya Forbes ke penjara rupanya memberi rasa sakit yang lebih daripada lukanya.

Sementara itu, Dennis Hall, pria yang menembak Forbes ditemukan tewas terbakar di apartemennya di Jackson, Michigan, 12 Juli 1982.

Karena Forbes adalah satu-satunya orang yang saat itu terlibat pertengkaran dengan Hall, polisi menganggap Forbes sebagai tersangka pelaku pembakaran. Forbes pun ditangkap di rumahnya.

Singkat cerita, Forbes dihukum karena dianggap telah melakukan pembakaran dan pembunuhan pada Mei 1983 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Kini, Forbes (63) dibebaskan pada 20 November lalu, karena saksi yang menuntut mengakui pemalsuan ceritanya lebih dari 37 tahun setelah hukuman Forbes berlangsung.

"Saya tidak berpikir bahwa akan selama ini, tapi akhirnya kesabaran saya terbayar juga," ungkap Forbes dikutip USA Today.

Saksi yang berdusta pun mengaku...

Saksi kunci yang digunakan dalam persidangan Forbes adalah seorang wanita bernama Annice Kennebrew yang mengatakan dia melihat 3 pria termasuk Forbes, membakar apartemen Hall di Jackson.

Menurut catatan pengadilan, Forbes adalah satu-satunya pria yang dihukum karena ketegangan yang terjadi antara Forbes dan Hall satu hari sebelum Hall tewas terbakar.

Kennebrew, sang saksi kunci mengaku bersalah pada 2017 lalu bahwa dia berbohong dan tak pernah melihat Forbes di lokasi kebakaran.

Setelah hakim memberikan pemeriksaan pembuktian pada Februari 2020, Kennebrew mengatakan bahwa dia telah bersaksi palsu. 

Kennebrew akhirnya mengaku bahwa dirinya telah diintimidasi oleh 2 pria lokal yang mengenalnya untuk memberikan saksi palsu. Jika tidak, dia dan keluarganya akan disakiti.

“Meskipun butuh waktu lama, saya tetap bersyukur dia melakukan hal yang benar, bahwa dia akhirnya mengatakan yang sebenarnya,” kata Forbes dengan berbesar hati.

Menurut pengacara Forbes, Imran Syed dari Michigan Innocence Clinic, seorang saksi yang dengan sengaja berbohong padahal sudah disumpah, dapat dituntut.

Namun, UU pembatasan kejahatan umumnya enam tahun, ungkap Syed. Jika dilakukan tuduhan sumpah dalam kasus seperti ini bisa berbahaya dan tidak menguntungkan pihak mana pun.

"Kami ingin orang [saksi] yang berbohong untuk maju," ujar Syed, "Masyarakat secara keseluruhan dirugikan jika kebohongan tetap bersembunyi selamanya."

Pemilik apartemen terlibat

David Jones, pemilik apartemen menerima lebih dari 50.000 dollar AS untuk uang asuransi atas kebakaran apartemennya di Jackson, peristiwa yang menyeret Forbes ke penjara.

Dia telah membeli properti lebih dari 8 tahun sebelum kebakaran namun mengasuransikannya hanya 2 bulan sebelum kebakaran.

Setelah Forbes dihukum, seorang saksi datang, memberi tahu penyelidik kebakaran setempat bahwa ada seseorang yang mengaku telah membakar apartemen Jones dengan imbalan 1.000 dollar AS menurut dokumen pengadilan.

Tidak jelas apakah pihak berwenang menindaklanjuti informasi tersebut. Namun kemudian pada tahun 1990, ada kebakaran lagi, kasus serupa yang dialami Forbes di dekat Livingston County.

Jones tidak mengaku terlibat meski seorang konspirator menyebut bahwa pria itu terlibat dalam kebakaran tahun 1982 di Jackson yang menewaskan Hall dan menyeret Forbes ke penjara.

Saat itu, Forbes yang masih di penjara membaca artikel kasus tersebut, dan dia melihat adanya kesamaan motif dalam kasus pembakaran.

Terlepas dari semua itu, Forbes sendiri kini sudah memaafkan orang-orang yang menjerumuskannya ke penjara. 

"Jika saya tidak memaafkan, itu akan merugikan mereka, juga akan merugikan saya," ujar Forbes.

(*)